Bisnis.com, JAKARTA - Pembentukan basis ekonomi (economic base) yang berkesinambungan dinilai menjadi faktor utama dalam rencana pengembangan kota mandiri sebagai solusi pemerataan pembangunan ekonomi di Indonesia.
Yayat Supriatna, Pengamat Perkotaan dari Universita Trisakti mengatakan perencanaan kota mandiri dengan basis ekonomi yang baik masih menjadi tugas berat untuk direalisasikan.
Hingga saat ini, jelasnya, pengembangan kota baru yang berorientasi pada kota mandiri pada akhirnya hanya berwujud kota asrama (dormitory town) sebab tidak memiliki basis ekonomi dan fungsi yang jelas.
“Misalnya hanya permukiman saja. Tanpa fungsi lain dan masih bergantung pada fungsi kota lain. Itu bukan mandiri,” ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (5/3/2014).
Dengan begitu, lanjutnya, pembangunan tidak sekedar menghasilkan kota pendukung atau kompelementer. Alam Sutera dan Lippo Karawaci, sebutnya, sudah mengarah pada pengambilalihan fungsi Jakarta
“Bisakah sebagian beban atau fungsi Jakarta dipindahkan ke kota lain. Kita lihat Alam Sutera membangun pusat pameran, perdagangan dan industri dengan perkantoran. Lihat juga Lippo Karawaci yang mengembangkan industri dan bisnis di lokasinya. Jadi fungsi Jakarta dialihkan,” terangnya.
