Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendorong perbankan untuk lebih meningkatkan penyaluran kredit pertanian seiring dengan agenda industrialisasi sektor tersebut.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertanian merupakan sektor yang menjadi fokus pengembangan Pemprov dalam basis industri.
Menurutnya, pengembangan industrialisasi pertanian tersebut diharapkan bisa mendapat respon dari perbankan, sehingga pendanaan tidak hanya bersumber dari pemerintah dan beberapa investor.
"Kita memang inginnya seperti itu, di mana petani tidak perlu lagi menjual hasil panen dalam bentuk gabah tetapi lebih dari itu. Sehingga kita berharap agar perbankan lebih agresiflah bantu para petani kita, beri kemudahan kredit," katanya, Senin (24/2/2014).
Menurutnya, kendala yang paling krusial dihadapi saat ini untuk pengembangan industrialisasi pertanian terletak pada pendanaan.
Petani Sulsel kesulitan mengembangkan lantaran mahalnya alat pertanian, sehingga produk yang dihasilkan masih tradisional tanpa adanya nilai tambah.
Dengan kondisi tersebut, kata Syahrul, industrialisasi pertanian cenderung berat untuk diwujudkan jika tidak mendapat dukungan dari pihak terkait khususnya perbankan.
"Ini juga imbasnya akan ke roda ekonomi akan melaju lebih kencang, dan perbankan pun bakal menikmati itu karena meningkatnya perputaran uang seiring dengan peningkatan pendapatan petani," katanya.
Berdasarkan data bank sentral, porsi penyerapan kredit perbankan sektor pertanian di provinsi ini Rp1,35 triliun atau 1,7% dari total penyaluran kredit perbankanmencapai Rp79,61 triliun.