Bisnis.com, JAKARTA -- Tahun depan Indonesia akan menghadapi tantangan baru dalam Asean Economic Community. Ketika itu diberlakukan, mau tak mau, pasar Indonesia harus membuka diri dan sumber daya manusia perlu dipersiapkan.
"Dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), yang disepakati bersama oleh semua negara di Asia Tenggara itu, secara otomatis liberalisasi terjadi hampir di semua sektor," kata Wahyuddin Latunreng, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia (STIAMI,
Menurut dia, ketika MEA diberlakukan pada akhir 2015, Indonesia akan membuka diri. Oleh karena itu, sumber daya manusia perlu dipersiapkan dari sekarang.
"Hingga saat ini pasar Indonesia masih sangat menarik bagi negara tetangga," katanya di hadapan 1.200 mahasiswa yang mengikuti Seminar Nasional bertajuk Antisipasi Sektor Perdagangan dalam Menyambut Asean Economic Community 2015, di Gedung Lemhanas, Sabtu (15/2/2014).
Wahyuddin menuturkan pihaknya sudah mempersiapkan mahasiswa dan lulusannya untuk menghadapi persaingan dunia.
"STIAMI siap menghadapi persaingan internasional. Kami juga mendidik mahasiswa untuk punya daya saing. Salah satunya dengan menggelar acara seminar ini," ujarnya.
Piihaknya juga sering membangun kerja sama dengan pihak asing, seperti dengan pengusaha Prancis, dengan konsultan Jepang, dan pengacara internasional dari Belgia.
Menurut dia, STIAMI kini sudah memiliki akreditasi A, baik untuk program studi bisnis maupun pajak. "Akreditasi A, berarti kampus ini sudah memiliki standar internasional, selain ditopang oleh ISO yang juga berstandar internasional," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
