Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi dapat menyentuh angka 5,8%-6,2% pada 2014, lebih tinggi dibandingkan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi 2013 sebesar 5,7%.
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardodjo optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia setidaknya dapat menyentuh 6% meskipun masih banyak terjadi tekanan ekonomi global yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Menurutnya, pengaruh ekonomi dunia terhadap kondisi di dalam negeri tak akan jauh berbeda dibandingkan dengan kondisi pada 2013.
Kondisi ekonomi global sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di dalam negeri karena Indonesia masih mengandalkan ekspor kepada sejumlah negara tujuan ekspor utama seperti China, Jepang, dan Amerika Serikat.
“[Ekonomi global] sangat berperan karena Indonesia mengandalkan ekspor dari komoditi utama, karena itu pertumbuhan sangat tergantung dari kondisi negara pengimpornya,” ujarnya, Jumat (10/1/2014).
Agus menilai pertumbuhan ekonomi di China yang melambat cukup berpengaruh terhadap laju ekspor Indonesia. Namun, di sisi lain, perkembangan ekonomi di Amerika Serikat yang mulai membaik justru membuka peluang untuk menaikkan volume ekspor ke negara tersebut, juga ke negara-negara maju lain yang menunjukkan tren membaik.
Selain pengaruh dari luar cukup signifikan, kondisi di dalam negeri juga turut berpengaruh terhadap percepatan pertumbuhan. Menurutnya, pemerintah perlu segera memperbaiki kondisi struktural pendukung pertumbuhan ekonomi seperti infrastruktur dan neraca perdagangan energi.