Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah diminta untuk mewaspadai ledakan wereng batang cokelat (WBC) tahun depan yang berpotensi menghilangkan hasil panen padi hingga 30%.
Persentase itu setara dengan 6,05 juta ton gabah kering giling atau 3,33 juta ton beras, jika dikalkulasi kerugiannya senilai mencapai Rp19,99 triliun.
Ancaman hilangnya produksi beras dalam jumlah besar sebenarnya telah terjadi tahun ini.
"Kami memprediksi 2014 akan jauh lebih parah," kata Ketua Departemen Perlindungan Tanaman IPB Hermanu Tri Widodo, Selasa (24/12/2013).
Ada tiga hal, lanjut Hermanu, yang mengindisikan ledakan wereng itu, yaitu spot ledakan wereng tahun ini yang merata di semua sentra padi, curah hujan yang di atas normal, dan penggunaan pestisida secara berlebihan.
Apabila ledakan wereng tidak diantisipasi, tambahnya, bukan tidak mungkin pada 2014 Indonesia akan kembali mengimpor beras karena hama tersebut menyerang sentra-sentra padi terutama di Pulau Jawa.
Untuk menghindari hal itu ada beberapa hal yang bisa dilakukan karena masih tersisa tersisa waktu sekitar dua musim tanam.
"Menghentikan tender pengadaan pestisida setiap tahun di Kementerian Pertanian serta kembali ke Inpres No. 3 Tahun 1986 tentang pengendalian hama terpadu dan pelarangan 57 jenis pestisida," kata Manajer Advokasi Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah.