Bisnis.com, JAKARTA - TNT Express Indonesia menggandeng Transjakarta dalam seminar eco driving guna membangun inisiatif mengurangi emisi gas karbondioksida dari kendaraan.
Managing Director TNT Tomy Sofhian mengatakan acara serupa telah dilaksanakan sejak 2006 dengan partner yang berbeda setiap tahunnya. Dengan pelatihan ini, pihaknya berkomitmen mengurang 1% emisi karbon setiap tahunnya dan menargetkan zero emission pada 2020.
“Setiap tahun kami berambisi mengurangi 1% pertahun sehingga zero emission di 2020,” katanya hari ini, Jumat (20/12/2013).
Sebanyak 25 pengemudi TNT dan 15 pengemudi busway bakal menjalani pelatihan eco driving selama 2 hari. Hari pertama para pengemudi mengikuti seminar, sementara di hari kedua mereka bakal mengikuti pelatihan di lapangan.
Presetyo Budi mengatakan dengan adanya pelatihan ini diharapkan pengemudi Transjakarta bisa lebih memahami cara mengemudi yang baik sehingga bisa berkontribusi mengurangi emisi gas buang di Jakarta.
Dia menjelaskan saat ini rasio pengemudi Transjakarta sekitar 2,7 kali lipat dari jumlah bus. Sementara itu, menurutny saat ini terdapat sekitar 570 bus Transjakarta sehingga kedepannya bakal dilakukan pelatihan serupa untuk pengemudi lainnya.
“Memang tujuannya seperti itu [mengadakan pelatihan lanjutan] tapi kalau bicara jadwal, saya belum bisa sampaikan,” katanya.
Selain pelatihan ini, tutur Prasetyo, pihaknya juga sudah sering memberikan pelatihan bagi para pengemudi agar menjalankan tugas sesuai SOP. Namun, pelatihan ini dirasa lebih detail dan mendalam sehingga perlu dilakukan lagi.
Di samping pelatihan, pihaknya juga memberikan gaji lumayan tinggi sekitar 3,5 kali upah minimum provinsi (UMP) diikuti dengan pemberian sanksi yang juga tinggi untuk setiap pelanggaran yang dilakukan pengendara.