Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Giliran Pro-WTO Gelar Demo di Denpasar

Ratusan orang yang tergabung dalam Elemen Semeton Bali (ESB) melakukan unjuk rasa di halaman Kantor DPRD Bali, Denpasar, untuk memberikan dukungan kepada Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia (KTM WTO).
Bisnis.com, DENPASAR — Ratusan orang yang tergabung dalam Elemen Semeton Bali (ESB) melakukan unjuk rasa di halaman Kantor DPRD Bali, Denpasar, untuk memberikan dukungan kepada Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia (KTM WTO).
 
Ratusan orang itu membentangkan spanduk, menyanyi, dan meneriakkan yel-yel mendukung WRTO. Selain itu, demonstrasi pro-WTO,, Rabu (4/12/2013), juga meminta tidka ada intervensi dari pihak manapun terhadap perhelatan KTM WTO yang sedang berlangsung di Nusa Dua hingga 6 Desember mendatang. Sementara itu, ratusan aktivis dari 30 negara yang berbaur dengan Koalisi Gerak Lawan menggelar aksi people tribunal WTO di GOR Yuwana Mandala, Denpasar.
 
Beberapa spanduk yang dibentangkan di antaranya bertuliskan “Damai Bali.” Ada pula yang mengimbau hentikan intervensi di antaranya "Stop ancam intevensi LSM asing yang ingin membuat kekacauan"; "Stop provokasi media dan provokasi LSM", dan "Menolak intervensi dari pihak luar yang mengganggu jalannya kegiatan WTO dengan dalih kepentingan rakyat."
 
I Nyoman Mudita, juru bicara aksi tersebut mentatakan Bali jangan sampai disusupi oknum tak bertanggungjawab. "Dari aspek keamanan, jangan sampai kacaukan Bali. Kami menolak intervensi orang luar di Bali," katanya.
 
Kata Mudiata KTM WTO merupakan pertemuan penting. "WTO itu penting dan perlu," ujarnya. WTO merupakan pertemuan dunia yang mengatur perdagangan internasional dna Indonesia terikat di dalamnya dan tunduk pada aturan.
 
Seusai melakukan orasi, para pengunjuk rasa melakukan doa bersama untuk kelancaran dan kesuksesan KOT WTO. Setelah itu mereka melepas balon warna-warni.
 
 

Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya mengatakan Bali sebagai destinasi pariwisata internasional harus dijamin aman. Penolakan maupun dukungan terhadap KTM WTO itu tergantung para petinggi di Jakarta. “Tapi yang penting, situasi Bali sebagai tujuan pariwisata harus kondusif," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper