Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perhubungan akan melakukan pengerukan dan pendalaman alur di 19 pelabuhan di Indonesia pada tahun depan, tujuh di antaranya untuk mengakomodasi kapal pesiar guna mendorong sektor pariwisata.
Kasubdit Pengerukan dan Reklamasi Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Erlan Abbas mengatakan anggaran yang disediakan dalam proyek itu mencapai Rp700 miliar.
Pengerukan itu akan dilakukan dengan membuka tender proyek. Pada tahun ini, pengerukan dan pendalaman dilakukan di 14 pelabuhan termasuk di Pelabuhan Benoa, Bali.
“Tahun depan akan dilakukan pengerukan dan pendalaman alur di 19 pelabuhan di seluruh Indonesia, bervariasi kedalamannya. Investasi dari anggaran negara sekitar Rp700 miliar,” katanya usai Workshop Cruise Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia di Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Ketujuh pelabuhan utama bagi kapal cruise itu yakni Pelabuhan Belawan (Medan, Sumut), Kumai (Kumai, Kalteng), Benoa (Denpasar, Bali), Palembang (Sumatra Selatan), Tanjung Emas (Semarang, Jateng), Pontianak, dan Sampit. Pelabuhan lain tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
“Belawan nanti menjadi minus 12, tapi sekarang baru minus 9 sampai minus 10. Benoa juga akan dikeruk lagi,” katanya.
Erlan mengatakan selama ini pemerintah memang bertanggung jawab terhadap pengerukan dan pendalaman alur. Hanya saja keterbatasan dana negara dengan segala prioritas juga di sektor lain menjadi salah satu kendala.
Oleh karena itu, beberapa proyek pengerukan juga mengandalkan kerja sama pemerintah dan swasta atau KPS salah satunya proyek Alur Pelayaran Barat Surabaya. “Iya pemerintah bisa menggandeng swasta untuk alur karena untuk mengandalkan anggaran negara kan terbatas.”