Bisnis.com, JAKARTA--PT Pengerukan Indonesia membuka kerja sama dengan pihak swasta untuk kerja sama operasi lima kapal.
Bentuk kerja sama itu dengan memberikan kewajiban terhadap pihak rekanan untuk memperbaiki kondisi kapal, dan selanjutnya mengerjakan proyek bersama dengan profit sharing.
Staf Sekretaris Perusahaan PT Pengerukan Indonesia (Rukindo) Erwin Umar mengatakan, saat ini perusahaan memiiki 10 kapal pengerukan yang rata-rata berusia 25 tahun.
Dari jumlah itu, tiga kapal di antaranya berada di India untuk dikerjasamakan. Adapun, 7 kapal sisanya, hingga kini beroperasi Indonesia.
Dua kapal yang ada di Indonesia telah dikerjasamakan dengan dua perusahaan swasta salah satunya, PT Marunda Jaya.
Perusahaan tersebut tengah melakukan perbaikan kapal, sehingga nanti kapal akan dicarikan proyek pengerukan dengan sharing profit.
"Besaran pembagian profitnya itu [antara perusahaan swasta dan PT Rukindo] tergantung dari besaran nilai pembetulan kapal," ujarnya, Kamis (18/9).
Untuk perbaikan satu kapal, imbuhnya, perusahaan harus mengeluarkan dana lebih dari Rp100 miliar, sesuai standar khusus kapal pengerukan yang dilakukan Badan Klasifikasi Indonesia (BKI).
Rencana kerja sama itu sebagai tindak lanjut langkah perusahaan untuk tetap mengoperasikan alat produksi.
Adapun, PT Pelindo II sebagai induk usaha hingga saat ini baru memberikan bantuan dana Rp80 miliar dari permintaan sebelumnya Rp350 miliar.
"Akhir bulan ini akan ada pengerukan di Belawan, bentuknya carter menyangkut kedalaman penumpang tanker dan kargo supaya tidak kandas."