Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) mengharapkan bantuan dari pemerintah berupa alat produksi untuk menunjang industri ramah lingkungan.
Perwakilan Bagian Komite APKI Bambang Edy Purwanto mengatakan adanya bantuan alat produksi bisa menyemangati pengusaha untuk menghasilkan produk yang tidak merusak lingkungan.
”Pengusaha sebenarnya sudah berupaya ke sana [penyediaan alat]. Kalau suatu produk tidak ramah lingkungan, pasti akan ditolak. Namun mengenai ketersediaan alat [yang tidak merusak alam] perlu diperhatikan,” ujarnya saat ditemui Bisnis di sela-sela acara Suistanable Business Dialogue hari ini, Rabu (27/11/2013).
Selain mendesak bantuan alat produksi, sambung Bambang, pengusaha menganggap perlu ada regulasi yang jelas dari pemerintah untuk membedakan kriteria apa saja produk yang ramah lingkungan dan tidak. Pasalnya, selama ini pengusaha merasa bingung dengan ketidakjelasan regulasi.
“Kami butuh regulasi yang mendukung itu. Contohnya, pemberian insentif kepada pengusaha,” paparnya.
Kondisi lapangan yang dihadapi pengusaha, kata Bambang, yakni pelaku usaha di bidang industri selalu dituduh sebagai pihak yang melakukan perusakan lingkungan. Padahal, tuduhan itu tidak benar. Karena dari pengusaha telah memiliki kesadaran bagaimana menciptakan suatu produk yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan.
”Kasarnya, kami selalu dituduh sebagai pihak yang merusak lingkungan,” tegasnya.