Bisnis.com, JAKARTA - Penyelesaian finansial (finansial close) pinjaman dana untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Sarulla di Sumatra Utara dari Japan Bank for International Cooperation (JIBIC) dan Asian Development Bank (ADB) senilai US$1 miliar ditargetkan Maret 2014.
Presiden Direktur PT Medco Power Indonesia Fazil Erwin Alfitri mengatakan selain target penyelesaian pendanaan, pembelian tanah untuk PLTP diakui telah selesai dibeli. Dia menambahkan pada Januari 2014 ditargetkan tes produksi akan selesai.
"Funding-nya sudah selesai dan sudah tanda tangan lembar persyaratan, lalu tanah-tanah yang kami butuhkan sudah terbeli semua, tinggal mengubah dokumen pembeliannya menjadi sertifikat," katanya hari ini, Selasa (26/11/2013).
Fazil mengatakan kegiatan di lapangan saat ini tengah dalam masa pembangunan teknis infrastruktur. Kegiatan tersebut antara lain membangun jembatan dan membuka sumur.
Selama 3 bulan Medco akan mencoba untuk menguji dua sumur dari 13 sumur yang telah dibuka oleh perusahaan tersebut. Selain ke-13 sumur tersebut, PLTP yang ditargetkan beroperasi pada 2016 tersebut juga akan memperluas eksploitasi 20 sumur tambahan.
Meski demikian, konsumsi listrik ke pembangkit baru bisa mulai pada Maret atau Mei tahun depan. Setelah unit I akan beroperasi pada 2016, unit II ditargetkan mengalir ke pembangkit pada Juli 2017. Kemudian unit III menyusul pada Desember 2017.
"Jadi pada 2017 semua unit sudah akan berproduksi," imbuhnya.
Pembangkit listrik berdaya 330 MW dan memiliki nilai investasi US$1,4 miliar ini diperkirakan akan mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di Sumatra Utara. Fazil mengatakan dana subsidi untuk BBM akan berkurang sebanyak US$400 juta.