Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi 2014, yang merupakan tahun politik, dapat mencapai 6% atau lebih tinggi dari tahun ini yang diperkirakan hanya 5,8%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan kondisi saat ini memang sulit untuk tidak mengkoreksi pertumbuhan ekonomi, karena pertumbuhan yang tinggi malah akan meningkatkan defisit current account (transaksi berjalan).
Namun, lanjutnya, pemerintah akan tetap berupaya menjaga momentum pertumbuhan ekonomi untuk merealisasikan penyerapan tenaga kerja yang lebih besar.
"Kita perlu lapangan pekerjaan dan perlu kesejahteraan. Kita optimistis pertumbuhan ekonomi 5,8% tercapai di akhir tahun ini. Malah, pada 2014 bisa mencapai 6%, meski BI telah menaikan suku bunga acuannya (BI rate)," ujarnya seperti dikutip situs Sekretariat Kabinet, Rabu (20/11/2013).
Untuk memcapai pertumbuhan ekonomi 6% pada tahun pemilu 2014, meski mendapat ancaman perlambatan, Menko Perekonomian menyatakan pemerintah akan mengupayakan kompensasi yang lain untuk menggenjot penyerapan tenaga kerja dan menekan angka kemiskinan.
"Saat ini ada social protection agar angka kemiskinan tidak meningkat dan melindungi industri maupun dunia usaha tidak melakukan lay off," paparnya.
Hatta menjelaskan dalam menurunkan angka kemiskinan, pemerintah akan mengoptimalkan Masterplan Program Perencanaan Penanggulangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI). "Kita punya program ini dalam bentuk klaster dan kita harapkan ini akan cepat menurunkan angka kemiskinan."