Bisnis.com, JAKARTA— Maskapai full service berbasis di Dubai, Emirates, menargetkan akan menerbangkan hingga 70 juta penumpang pada 2020 seiring dengan rencana penambahan armada hingga lebih dari 250 unit pesawat.
Presiden Emirates Airline Tim Clark mengatakan pihaknya sudah mematangkan rencana itu dan memastikan agar infrastruktur siap guna mendukung dan memanfaatkan pertumbuhan bisnis yang telah dicanangkan perseroan.
“Pada 2020, kami akan punya lebih dari 250 pesawat yang melayani sekitar 70 juta penumpang dari enam benua. Ini akan menjadikan kami sebagai maskapai penerbangan terbesar di planet ini dari segi lalu lintas penumpang internasional,” katanya dalam siaran pers, Selasa (29/10/2013).
Clark mengatakan strategi itu di depan delegasi Bureau International des Expositions (BIE). Delegasi itu tengah mengunjungi Uni Emirat Arab dalam rangka membuat keputusan akhir soal kota yang akan menjadi tuan rumah World Expo 2020 di mana Dubai menjadi salah satu kandidat.
Menurut Clark, lokasi Dubai yang strategis memungkinkan perseroan bisa melayani hampir 90% dari populasi dunia dengan penerbangan non-stop. Dia mencontohkan layanan penerbangan 16 jam dari Dubai-Houston dengan Boeing 777-300ER atau penerbangan 14 jam Dubai-Sydney dengan Airbus A380.
Emirates, katanya, saat ini merupakan operator terbesar Airbus A380 dan Boeing 777 dengan permintaan pesanan masing-masing 53 unit dan 64 unit lebih. Pada 2020, perseroan bakal memiliki lebih dari 250 armada pesawat berbadan lebar.
Perseroan juga berencana dalam jangka panjang salah satunya menggandeng pemangku kepentingan di Dubai di antaranya Bandara Dubai dan otoritas penerbangan sipil (GCAA).
Langkah itu untuk memastikan agar infrastruktur sudah mendukung armada yang telah disiapkan dan pertumbuhan lalu lintas udara.