Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) menargetkan transaksi penjualan furnitur mencapai US$300 juta pada pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2014 .
Ketua Umum AMKRI) Soenoto mengatakan pada pameran tersebut AMKRI juga menargetkan kunjungan mencapai 7.000 pembeli dari lebih 100 negara.
“Saat ini baru 1.000 pembeli dari 76 negara yang menyatakan hadir dalam IFEX 2014,” katanya di Jakarta, Sabtu (19/10/2013).
Pameran tersebut akan digelar di 2 lokasi, yakni di JIExpo tepatnya 11-14 Maret 2014, dan di Jakarta Convention Centre (JCC) pada 12-15 Maret 2014 yang akan menampilkan produk-produk mesin-mesin industri mebel dan komponennya.
IFEX tersebut juga merupakan upaya pelaku industry mebel untuk mencapai target pertumbuhan 25% per tahun hingga 2018. AMKRI berupaya melakukan penetrasi pasar melalui kerjasama BUMN dan pemerintah dengan mendirikan showroom atau outlet di seluruh dunia dan gencar menggelar pameran.
Dalam satu tahun, AMKRI sudah mengikuti 13 pameran dalam negeri dan internasional. Di antaranya seperti pameran di Amerika sebanyak 2 kali, Jerman, Shanghai – China, Chicago, Las Vegas, India, Afrika Selatan, dan Malaysia.
Pada pameran TEI 2013 di JIExpo saat ini juga merupakan upaya mempertahankan posisi ekspor ke negara-negara tradisional dan untuk mengembangkan peluang pasar ke negara non tradisional seperti Asia, Afrika, Timur Tengah, Eropa Timur dan Amerika Latin.
Emil Satria, Kasubdit Industri Kayu dan Rotan, Dirjen Agro, Kemenperin, mengatakan pemerintah sudah berupaya mendukung industri ini dengan memberikan insentif berupa pengurangan pajak penghasilan 25%-50%, dan memasukkan furnitur dalam klasifikasi industi padat karya yang memiliki minimal 500 karyawan atau 25% dari produksi pada komposisi pekerjanya.
"Dukungan lain, membantu pelaku industri ini untuk menyelenggarakan pameran-pameran di berbagai negara dan di dalam negeri," katanya.