Bisnis.com, BOGOR - Produsen semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) menggenjot kapasitas produksi menjadi 20,5 juta ton pada tahun depan seiring dengan beroperasinya unit penggilingan semen (cement mill) akhir tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Indocement Tunggal Prakarsa Sahat Panggabean mengatakan saat ini pabrik berkapasitas 1,9 juta ton itu sedang memasuki tahap finalisasi.
"Saat ini, Indocement memiliki kapasitas produksi sebesar 18,6 juta ton. Dengan beroperasinya cement mill, kapasitas produksi kami akan meningkat 10% menjadi 20,5 juta ton," katanya, Rabu (9/10/2013).
Untuk menggenjot produksi, produsen semen merek Tiga Roda itu memulai pembangunan pabrik baru dengan melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pabrik ke-14 atau disebut dengan Proyek P-14, yang berlokasi di Citeureup, Kabupaten Bogor.
Pembangunan konstruksi pabrik dilakukan oleh PT Sinoma Engineering Indonesia. Sementara itu, penyedia peralatan, konstruksi, dan pelaksana proyek adalah Tianjin Cement Industry Design and Research Institute Co. Ltd.
Menurutnya, pabrik dengan kisaran investasi Rp5,5 triliun-Rp6,5 triliun itu ditargetkan rampung 2015 mendatang.
Produsen semen yang tergabung di dalam grup Heidelberg itu menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) US$260 juta—US$320 juta tahun ini untuk pengembangan bisnis.
Seluruh dana tersebut diperoleh dari kas internal perseroan. Neraca keuangan tahun lalu tersedia aktiva lancar Rp14,5 triliun.
Dana tersebut digunakan untuk pembangunan pabrik semen di lahan yang sudah tersedia (brownfield) di Citeureup, Bogor, Jawa Barat dengan kapasitas 4,4 juta ton per tahun. “Keseluruhan nilai proyek brownfield ini diperkirakan sekitar Rp5,5 triliun—Rp6,5 triliun,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, pada 22 Februari 2013 lalu perseroan menandatangani perjanjian awal mengenai jasa penyediaan peralatan, konstruksi, dan pelaksanaan dengan Grup Sinoma sebagai bagian dari pembangunan pabrik baru di Citeureup itu.