Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Shutdown AS Belum Pengaruhi Kinerja Industri RI

Bisnis.com,  JAKARTA - Kalangan pengusaha menyatakan kondisi shutdown di Amerika Serikat belum mempengaruhi kinerja industri manufaktur dalam negeri.  

Bisnis.com,  JAKARTA - Kalangan pengusaha menyatakan kondisi shutdown di Amerika Serikat belum mempengaruhi kinerja industri manufaktur dalam negeri.  

Meski begitu, pelaku usaha tengah mempersiapkan diri untuk mengantisipasi keadaan yang lebih buruk. Shutdown atau penghentian operasional pemerintah Amerika Serikat yang terjadi awal Oktober lalu dipicu oleh ketidaksepakatan Dewan Senat terhadap anggaran Amerika Serikat.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan shutdown pernah terjadi 17 kali dalam sejarah Amerika Serikat, sehingga dia optimis kondisi akan baik-baik saja. Menurutnya, dampak akan terasa bila pada 17 Oktober, Amerika Serikat gagal bayar utang jatuh tempo alias default. Oleh sebab itu, sebelum 17 Oktober dia berharap ada kesepakatan di kalangan para politisi di Washington, Amerika Serikat tersebut.

“Tetapi menurut saya AS tidak akan sampai default, saya percaya mereka masih memikirkan kepentingan nasional. Jadi, sampai saat ini memang belum terasa, tetapi kalau memang sampai default, ya seluruh dunia akan merasakan dampaknya,” kata Sofjan ketika dihubungi Bisnis, Senin (7/10).

Adapun yang dilakukan pengusaha dalam negeri saat ini adalah memperkuat industri dan usaha masing-masing.  Caranya, lanjut Sofjan, dengan meningkatkan ekspor ke negara-negara yang masih besar permintaannya. “Kalau sampai default nanti, soalnya kan siap-siap permintaan akan menurun. Jadi bagaimana caranya dampak tersebut harus diminimalisir,” jelasnya.

Ketika itu terjadi, menurutnya, permintaan ekspor ke AS akan turun untuk sektor industri seperti industri tekstil, sepatu, elektronik, dan industri padat karya lainnya.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan belum ada dampak yang terasa bagi industri tekstil akibat shutdown AS. Menurutnya, dampak akan terasa bila shutdown terjadi dalam waktu yang lama, misalnya dalam hitungan bulan.

“Kalau sudah dalam hitungan bulan, tentu ada penurunan order. Sekarang kami juga menunggu keputusan senat, kejadian ini bukan yang pertama, jadi tidak begitu khawatir. Menurut saya, senat tidak akan mengorbankan kepentingan nasional,” kata Ade.

Dihubungi terpisah, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat berharap kondisi shutdown AS tidak berlangsung lama. Pasalnya, selain berpengaruh pada ekonomi AS sendiri, bila kondisi ini terjadi dalam jangka waktu yang lama, tentu akan berpengaruh pada ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.  

“Karena Indonesia ekspor makanan dan minuman ke sana, kalau terlalu lama, misalnya sampai berminggu-minggu, pasti ada peurunan permintaan. Saya berharap, dispute politik kedua partai (Republik dan Demokrat) bisa cepat berakhir karena itu itu merugikan AS secara politik dan ekonomi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper