Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah optimis pencetakan lahan baru pada 2013 yang ditarget sebesar 62.000 hektare akan tercapai karena realisasi hingga September 2013 mencapai 67,7% atau 42.000 hektare.
Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Tunggul Imam Panudju mengatakan target cetak lahan baru tahun ini akan tercapai. Oleh karena itu, meskipun saat ini baru terealisasi 67,7%, produksi padi diprediksi akan tercapai sesuai target.
“Kami yakin target pencetakan lahan baru akan tercapai, karena itu kami saat ini mengoptimalkan sisa waktu yang ada untuk mengejar target tersebut. Selain itu, kami juga menjamin bahwa produksi padi nasional akan terpenuhi sesuai dengan rencana,” katanya, Kamis (3/9/2013).
Kementerian Pertanian, lanjutnya, menargetkan produksi padi tahun ini sebesar 72 juta ton. untuk mendorong agar target ini terealisasi, pemerintah melakukan berbagai upaya antara lain melakukan pencetakan lahan baru untuk pertanian, selain itu juga melakukan optimasi lahan dan intensifikasi lahan yang dikhususkan untuk menanam padi.
Tunggul menyebutkan lahan hasil cetak sawah pada 2012 sebanyak 32.000 hektare akan memberikan hasil di tahun ini. Jika produktifitas lahan saat ini 3 ton per hektare, maka akan ada tambahan produksi sebanyak 96.000 ton.
“Tahun lalu [2012] ada lahan cetak baru yang panennya di tahun ini [2013], selain itu untuk medorong produksi pemerintah juga memiliki program optimasi lahan dan intensifikasi. Karena itu, meskipun saat ini target cetak lahan baru belum optimal, produksi padi nasional tidak akan terpengaruh,” jelasnya.
Sementara itu, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sumardjo Gatot Irianto mengatakan kebutuhan lahan pertanian di indonesia idealnya sebesar 15 juta hektare. Dengan luasan sebesar itu, ia yakin ketahanan pangan nasional akan terjamin.
“Lahan ideal yang kita butuhkan agar ketahanan pangan kuat adalah sebesar 15 juta hektare. Lahan seluas ini akan mampu mendukung kebutuhan pangan penduduk Indonesia yang semakin tahun semakin meningkat,” katanya.
Saat ini, berdasarkan data yang dimiliki, luas lahan pertanian hanya 8,1 juta hektare. nilai tersebut jelas jauh dari kebutuhan ideal yang dia katakan sebelumnya. Oleh karena itu, konversi lahan pertanian harus segera dibendung.
“Alih fungsi lahan ini membuat kami babak belur karena tingginya konversi. Sementara di sektor hulu, kami sangat kesulitan mencetak lahan baru. Oleh karena itu, salah satu langkah strategis lain adalah dengan meningkatkan produktifitas lahan pertanian,” Pungkasnya.
Berdasarkan data Kementan realisasi optimasi lahan mencapai 190.000 hektare atau 74,47% target 2013 sebesar 256.000. jika produktifitas lahan sebesar 3 ton per hektare, maka produksi padinya sebesar 477.000 ton.
Adapun program System Rice Intensification (SRI) menargetkan lahan 205.000 hektare pada 2013. Realisasi hingga September 2013 telah mencapai 178.000 hektare dengan nilai produksi sebesar 356.000 ton.