Bisnis.com, JAKARTA - RI, Timor Leste, dan Australia sepakat mendorong swasta untuk berpartisipasi meningkatkan konektivitas di kawasan dengan mengembangkan jalur penerbangan di antara ketiga negara.
Dalam pertemuan trilateral antara Menlu RI, Timor Leste, dan Australia di sela-sela high level segment Sidang Majelis Umum PBB, 25 September 2013, ketiga negara sepakat meningkatkan konektivitas untuk memperkuat hubungan sosial dan ekonomi di antara ketiga negara.
Menlu RI Marty M. Natalegawa menuturkan ketiga negara ingin mengembangkan jalur penerbangan agar terjadi peningkatan arus wisata dan arus dinamika ekonomi. Ketiga menlu terutama menyorot ketiadaan konektivitas antara Darwin (Australia) – Kupang (Indonesia) – Dili (Timor Leste).
"Tema utama dalam pembahasan adalah bagaimana kita bisa meningkatkan konektivitas. Khususnya Indonesia bagian timur, Australia bagian utara dan Timor Leste. Saat ini kan telah ada jalur penerbangan antara Darwin– Denpasar kemudian antara Darwin – Dili. Namun masih ada kevakuman atau belum terdapat konektivitas antara Darwin – Kupang – Dili," ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Kamis (26/9/2013).
Selain penambahan jalur penerbangan, ujarnya, ketiga negara juga sepakat untuk meningkatkan kerjasama pembangunan infrastruktur fisik di kawasan. Pemerintah, ujarnya, berperan mendorong dan memfasilitasi terwujudnya keinginan bersama tersebut.
"Disepakati untuk melibatkan pihak swasta dan private sector untuk bisa meningkatkan kerjasama diantara ketiga negara ini," katanya.
Menurut Marty, hubungan yang semakin erat serta kerjasama yang semakin mendalam antara Indonesia, Timor-Leste, dan Australia, merupakan dasar penting dalam mengembangkan kemitraan trilateral di berbagai sektor.
Marty menilai kesempatan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk membangun di Timor Leste sangat besar. Bahkan Indonesia saat ini telah berkembang menjadi salah satu mitra ekonomi terpenting bagi Timor Leste di bidang telekomunikasi, pembangunan infratruktur, jalan raya, jembatan, dan lain-lain.
"Timor Leste sangat banyak menaruh harapan kepada Indonesia. Pola hubungan ekonominya dapat dikatakan saling menguntungkan, bukan bersifat program bantuan."
Marty mewakili Indonessia melakukan pertemuan trilateral dengan Menlu Timor Leste dan Australia. Ini merupakan pertemuan tahunan di sela-sela high level segment Sidang Majelis Umum PBB sejak tahun 2002.