Bisnis.com, JAKARTA-- Maskapai NAM Air, anak usaha PT Sriwijaya Air, secara resmi beroperasi pada 1 Oktober seiring dengan dengan penerbitan surat izin penerbangan (SIUP) dari Kementerian Perhubungan.
Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Agus Soedjono mengatakan rute Jakarta-Pangkal Pinang akan menandai penerbangan perdana dari maskapai yang mengusung jasa pelayanan penerbangan berbiaya murah.
"Untuk penerbangan perdana ini, NAM Air menggunakan pesawat jenis Boeing 737-500," ucapnya, Jum'at (28/9/2013).
Dia menambahkan, pihaknya juga saat ini tengah menunggu penerbitan sertifikat operasi pesawat udara (air operator certificate/AOC) yang ditargetkan segera diterima sebelum penerbangan perdana NAM Air.
Adapun, AOC merupakan tanda bukti terpenuhinya persyaratan pengoperasian pesawat udara yang tertuang dalam SKEP No 36/2003 tentang pedoman teknis pelaksanaan analisa dan evaluasi kinerja keuangan perusahaan angkutan udara niaga.
Persyaratan AOC diantaranya lulus dalam sertifikasi teknis dan operasional.
Selain itu, pemerintah menggelar audit mutu guna memastikan sumber daya dari pemegang AOC minimal masih sama dan masih memenuhi persyaratan.
"AOC sudah difinalisasi pemerintah [Kemenhub], dan terbit sebelum penerbangan perdana NAM Air," kata Agus.
Dia menambahkan, dari sisi kesiapan armada, selain mengoperasikan Boeing 737-500, NAM Air juga akan mengoperasikan Boeing 737-300 dan 737-400 yang merupakan hibah dari Sriwijaya Air.
Selain itu, perusahaan penerbangan itu juga memiliki opsi menggunakan Bombardier atau ATR-72 600 dengan kapasitas 72 hingga 85 kursi.
Adapun, untuk pengadaan ATR, NAM Air akan memesan 15 unit pesawat dengan opsi pembelian 10 unit mengingat maskapai itu akan menjada feeder (pengumpan) penerbangan Sriwijaya Air terkhusus rute Indonesia bagian timur dan tengah seperti Labuan Bajo, Ende, Larantuka dan Rote.
Pengoperasian NAM Air pada 1 Oktober lebih cepat dari estimasi Sriwijaya Air maupun Kemenhub sebagai regulator yang memperkirakan maskapai baru terbang pada akhir tahun ini. (ra)