Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit Neraca Berjalan Diprediksi Turun Pada Kuartal III/IV

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berharap defisit neraca transaksi berjalan (current account) menurun pada kuartal III 2013 dibandingkan dengan kuartal I 2013, karena didukung fundamental Indonesia yang dinilai baik. Menteri Koordinator Perekonomian
Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berharap defisit neraca transaksi berjalan (current account) menurun pada kuartal III 2013 dibandingkan dengan kuartal I 2013, karena didukung fundamental Indonesia yang dinilai baik.
 
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan pemerintah sedang mengusahakan defisit neraca transaksi berjalan bisa berada di bawah 3% dibandingkan dengan saat ini yang masih mencapai 4%.
 
Indikator ekonomi Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat yang telah membaik dipastikan akan berimbas kepada India dan China. Bahkan, kondisi tersebut bisa berimbas juga pada pertumbuhan ekonomi dan industri Indonesia.
 
Menurutnya, neraca transaksi berjalan yang membengkak beberapa kuartal belakangan ini disebabkan melonjaknya impor minyak dan gas (migas). Meskipun demikian, dia menilai penaikan impor itu juga berjalan seiring dengan penaikan ekspor ke sejumlah negara.
 

"Kuartal III atau IV, akan membaik, seiring harga komoditas yang positif. Kita harapkan dari komoditas neraca pembayaran tidak defisit, kita harus menutup dengan neraca modal," ujarnya saat menjadi pembicara dalam acara Danareksa Conference Series Macro Forum 2013 di Hotel Four Seasons, Jakarta, Selasa (10/9/2013).

Dari nonmigas, dia mengatakan sebetulnya sudah surplus dan masih bisa dipertahankan. Namun, tingginya defisit jasa dan negatif pada neraca migas yang menyebabkan neraca transaksi berjalan sudah sangat tinggi.

Hatta menyebutkan harga sejumlah komoditi andalan yang mengalami penurunan, di antaranya minyak sawit mentah (crude prude oil/CPO), batu bara, dan karet. "Ini yang harus kita jaga, jasa kita mengalami defisit yang besar. Kita carikan upaya," katanya.

Dia berharap paket kebijakan ekonomi makroekonomi yang diumumkan pemerintah beberapa waktu lalu mampu mencegah memburuknya perekonomian negara menyusul ambruknya rupiah dan pasar saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Herdiyan
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper