Bisnis.com, PEKANBARU - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sedang membangun sedikitnya tiga pembangkit listrik tenaga mini gas (PLTMG) sebagai upaya menghadapi krisis listrik di Sumatra, termasuk di Riau.
Bambang Dwiyanto, Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, mengatakan ketiga PLTMG tersebut di antaranya adalah PLTMG Duri, PLTMG Teluk Lembu, dan PLTMG Sei Gelam.
“PLTMG ini ditargetkan akhir tahun ini atau awal 2014 selesai [dibangun],” ujar Bambang kepada Bisnis, Selasa (10/9/2013).
PLN mengakui bahwa saat ini beberapa daerah di Sumatra khususnya di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Riau, pasokan listriknya lagi pas-pasan.
Bahkan, di saat-saat tertentu pasokannya kurang sehingga terpaksa dilakukan pengurangan beban dengan cara melakukan pemadaman bergilir.
Berdasarkan pengamatan Bisnis, di Kota Pekanbaru misalnya, mulai September ini listrik kerap mati setiap hari selama dua jam atau lebih. Mati listrik memang lebih sering terjadi pada malam hari, tetapi pernah juga terjadi pada pagi dan siang hari saat masih jam kerja.
Meski demikian, Bambang mengklaim pemadaman bergilir yang kini terpaksa dilakukan di sejumlah wilayah di Sumatra, termasuk di Riau, sudah diatur sedemikian rupa.
“Kami sudah atur agar tidak terlalu mengganggu aktivitas, misalnya sekali pemadaman durasi 2 jam, setelah itu pindah ke daerah lain yang dipadammkan dan berputar terus,” ujarnya.
Bambang mengatakan Riau masuk sistem kelistrikan Sumatra bagian tengah yang terdiri dari Sumatra Barat dan Riau. Beban puncak Sumatra bagian tengah saat ini sekitar 1.100 MW.
Pasokan utamanya berasal dari empat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yaitu PLTA Singkarak, Kotopanjang, Maninjau, dan Batang Agam. Namun karena saat ini sudah masuk musim kemarau, kemampuan PLTA turun karena debit air tidak cukup untuk operasi maksimal.
“Ini adalah tipikal dasar dari sebuah PLTA. Biaya operasi PLTA murah namun operasinya sangat tergantung variasi musim,” ujarnya.