Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Siap Investasi US$20 Miliar Di Industri Mineral RI

Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah menyatakan China siap berinvestasi membangun kawasan industri di sektor mineral dengan investasi minimal US$20 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah menyatakan China siap berinvestasi membangun kawasan industri di sektor mineral dengan investasi minimal US$20 miliar.

 Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pada saat pertemuan G-20, pemerintah Indonesia aktif melakukan lobi dengan negara anggota, termasuk China untuk meningkatkan investasi di Indonesia.

Menurut Hidayat, China sudah berkomitmen untuk masuk ke Indonesia melalui industri manufaktur, terutama sektor mineral dan infrastruktur.

Nantinya, akan ada sekitar 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berpartisipasi di kawasan industri tersebut.

Khususnya untuk Kalimantan dan Sulawesi dan daerah-daerah yang mendekati sumber mineral. Masing-masing lokasi mungkin sekitar US$2 miliar, total US$20 miliar.

"Sekarang masih ada waktu sekitar 2 minggu untuk menuntaskan dokumen-dokumen yang akan ditandatangani secara g to g,” kata Hidayat usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (9/9/2013).

Adapun nilai US$20 miliar mencakup pengembangan kawasan industri dan pabrik. Rencananya, pada 2 Oktober 2013, Perdana Menteri China akan datang ke Indonsia.

Pada 3 Oktober 2013, akan diadakan bisnis forum yang dihadiri 800 orang, terdiri dari 500 perwakilan Indonesia dan 300 perwakilan swasta maupun official goverment China.

“Akan dihadiri kedua pemimpin negara, nanti akan banyak yang ditandatangani, baik agreement (joint agreement) secara g to g maupun b to b,” tambahnya.

Menurut Hidayat, selama ini, sebagian besar hubungan Indonesia dengan China hanya sebatas trading/perdagangan, dan hanya industri minyak dan gas bumi.

Namun, dengan perdana menteri yang baru, China juga masuk era baru dan berani masuk ke Indonesia dengan berinvestasi di bidang manufaktur dan infrastruktur.

Nantinya akan ada syarat harus ajak partner lokal di sini karena pengusaha lokal sudah memiliki ijin penambangan dan bisa mensuplai bahan baku, akan ada 10 BUMN.

"Kalau investasi untuk sektor infrastruktur belum ditentukan. Namun, infrastrukturnya akan yang bersifat long term, seperti pelabuhan-pelabuhan,” tambahnya.

Beraninya China untuk berinvestasi ke Indonesia di tengahn kondisi ekonomi yang tidak begitu baik, lanjut Hidayat perlu diberikan apresiasi.

“Mereka menganggap regulasi soal mineral di Indoensia sudah benar, mereka minta tidak berubah lagi. Mereka juga maunya joint agreement, bukan memorandum of understanding (MoU), karena dinilai tak kuat.," paparnya.  (ra)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper