Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Agustus 2013 sebesar 1,12%.
"Inflasi Agustus kalau dibandingkan periode Juli mengalami penurunan, berarti upaya pengendalian inflasi menunjukkan hasil signifikan," kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Senin (2/9/2013).
Suryamin menjelaskan, meski laju inflasi menurun dibandingkan Juli 2013 yang tercatat sebesar 3,29%, namun inflasi Agustus masih relatif tinggi dibandingkan periode yang sama dalam dua tahun terakhir.
Menurut dia, inflasi pada Agustus 2011 tercatat 0,93% dan pada Agustus 2012 mencapai 0,95%.
Dia menambahkan, komponen harga diatur pemerintah menyumbang 0,12% terhadap inflasi sedang harga bergejolak memberikan andil 0,4% terhadap inflasi Agustus 2013.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi tertinggi (0,45%) diikuti kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,16%.
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang inflasi 0,12%, diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang mengalami inflasi 0,16%.
Kelompok sandang menyumbang inflasi 0,13%, kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,01% serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,09%.
Dengan demikian, laju inflasi tahun kalender Januari-Agustus 2013 mencapai 7,94% dan inflasi secara tahunan (yoy) 8,79%. Sedangkan inflasi komponen inti Agustus 1,01% dan inflasi (yoy) 4,48%.
Suryamin menambahkan, seluruh 66 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi Sorong 6,47% dan Ambon 4,79% serta inflasi rendah di Pangkal Pinang 0,15%. (antara/yus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News