Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah menyambut baik angka inflasi Agustus 2013 yang hanya mencapai 1,12% dibandingkan bulan sebelumnya, yang melonjak hingga 3,29% akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan permintaan barang konsumsi selama Ramadan.
Selain karena lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan angka inflasi month to month pada bulan lalu lebih baik karena di bawah perkiraan pemerintah, yakni 1,27%.
“Alhamdulilah inflasi Agustus hanya 1,12%. Ini berarti lebih rendah dari perkiraan pemerintah yang 1,27%,” kata Chatib kepada Bisnis pada Senin (02/8/13) di Jakarta.
Dengan demikian, Menkeu yakin inflasi pada September 2013 akan kembali normal dan berpotensi deflasi pada bulan-bulan berikutnya. Namun, dia mengakui bahwa inflasi sepanjang tahun ini akan melampaui target APBN-P 2013 yang hanya 7,2%.
Meskipun hanya naik 1,12% dari bulan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (2/8/13) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) pada Agustus 2013 juga naik 8,79% dari periode yang sama tahun lalu (year on year), lebih tinggi dari Juli 2013 yang hanya 8,61%.
Adapun inflasi tahun kalender (year to date) telah mencapai 7,9% atau melampaui target APBN-P 2013. Menkeu mengatakan pihaknya dapat menerima melesetnya target resmi pemerintah tersebut.
Menurut Chatib, saat ini pemerintah fokus untuk mendorong inflasi tahun ini sesuai dengan outlook, yang disampaikan kepada parlemen pada pekan lalu sebesar 9,2%. “Kami merujuk ke outlook. Kami sudah bilang sampai akhir tahun inflasi sebesar 9,2%,” katanya.