Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perdagangan optimistis pelaku usaha kerajinan tangan bisa mencatatkan nilai ekspor sebesar US$720 juta pada tahun ini.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami mengatakan selama tiga tahun terakhir ekspor kerajinan tangan selalu tumbuh rata-rata 6% setiap tahun.
“Tahun lalu ekspor kita mencapai US$666 juta. Kami tetap optimistis tahun ini setidaknya bisa naik hingga US$720 juta,” kata Gusmardi seusai Grand Launching Crafina 2013 di kantornya, Senin (19/8/2013).
Dia memaparkan target ekspor kerajinan tangan harus bisa mencapai US$800 juta pada 2014 dan menembus US$1 miliar pada 2015.
Meskipun keadaan perekonomian global belum stabil, tetapi nilai pengapalan kerajinan tangan ini bisa stabil. Padahal, negara yang menjadi pasar utama mereka seperti Amerika Serikat dan kawasan Eropa sedang krisis.
Ekspor kerajinan tangan Indonesia, lanjutnya, didominasi oleh produk rambut palsu dan bulu mata palsu. Nilai keduanya mencapai US$199,8 juta atau berkontribusi sebesar 30% dari nilai total ekspor tahun lalu. Produk kerajinan tangan lain yang memiliki potensi ekspor adalah produk dari kayu dan produk keramik.
Dia menuturkan langkah yang dilakukan adalah dengan terus membawa pengusaha kerajinan tangan untuk bisa mengikuti bermacam pameran di luar negeri khususnya negara tujuan ekspor non-tradisional. Menurutnya, sektor industri ini bisa memberikan banyak lapangan pekerjaan.