Bisnis.com, JAKARTA — Perlambatan perekonomian dunia berisiko menurunkan total perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan tahun ini hingga 5% dibandingkan dengan 2013.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami mengatakan kegiatan perdagangan dengan negeri Gingseng itu diprediksi semakin sulit pada tahun ini.
“Proyeksi hingga akhir tahun ini agak susah. Kami tetap berharap [total perdagangan] tidak jauh dari tahun lalu, mungkin sedikit turun sekitar 5%,” kata Gusmardi kepada wartawan di kantrornya, Kamis (22/8/2013).
Dia menambahkan tren pelemahan perekonomian menjadi penyebab risiko penurunan ini. Ekonomi dunia sedang melambat khususnya di kawasan Eropa, meskipun perekonomian di Amerika Serikat sudah menunjukkan perbaikan.
Gusmardi menjelaskan perlambatan ini mempengaruhi harga produk ekspor yang didominasi oleh komoditas mentah Indonesia ke Korea Selatan. Di sisi lain, permintaan impor Tanah Air untuk produk berteknologi tinggi seperti elektronik, otomotif, dan kapal laut terus meningkat.
Tindakan yang dilakukan kementerian akan mempercepat perundingan Free Trade Agreement kedua negara. Upaya ini ditempuh untuk mengejar target total perdagangan hingga US$50 miliar pada 2015 yang pernah dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Gusmardi memaparkan total perdagangan Indonesia-Korea Selatan pada 2012 sudah mencapai US$27 miliar. Namun nominal ini mengalami penurunan 7,8% dibandingkan total perdagangan 2011 yang mencapai US$29,3 miliar.