Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi di Industri Hilir Capai US$28,8 Miliar

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian mengintensifkan penghiliran industri berbasis sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun tidak terbarukan. Hingga Agustus 2013, realisasi investasi di kedua sektor ini mencapai US$28,8 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian mengintensifkan penghiliran industri berbasis sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun tidak terbarukan. Hingga Agustus 2013, realisasi investasi di kedua sektor ini mencapai US$28,8 miliar.

Menteri Perindustrian M.S Hidayat mengatakan pertumbuhan industri nonmigas yang cukup tinggi sejak 2011 membawa dampak pada meningkatnya importasi bahan baku dan barang modal, terutama untuk investasi baru.

Hal ini menjadi masalah mendasar yang hingga kini belum bisa terselesaikan. Oleh karena itu, sejak 2012, Kementerian Perindustrian mencanangkan program penguatan struktur industri melalui penghiliran industri berbasis sumber daya alam.

Adapun kebijakan yang diambil pemerintah antara lain memberikan tax holiday bagi industri logam dasar, refinery dan petrokimia, permesinan, telekomunikasi, dan pengolah sumber daya terbarukan.

Kemudian, tax allowance bagi sejumlah sektor industri yang penting, penetapan standar produk dan teknologi, dan pembebasan bea masuk bagi bahan baku dan barang modal yang belum diproduksi di dalam negeri bagi pembangunan investasi baru dan perluasan.

Selain itu, pemerintah memberikan pembinaan dan pengawalan bagi proyek-proyek penting yang sedang dibangun. Sejak 2012 hingga Agustus 2013, total investasi di sektor industri berbasis sumber daya alam terbarukan dan tidak terbarukan mencapai US$28,8 miliar.

Adapun kontribusi paling besar ditopang oleh investasi industri berbasis mineral logam dengan nilai investasi US$17,5 miliar. Kemudian, investasi industri berbasis migas/petrokimia dengan nilai investasi US$8 miliar, industri pengolahan CPO US$3 miliar dan investasi pengolahan kakao US$333 juta.

“Semuanya itu total investasi sejak 2012 hingga sekarang,” kata Hidayat seusai acara Halal Bihalal di Kemenperin, Rabu (14/8/2013).

Adapun untuk mengawal industri mineral, Hidayat mengaku pihaknya sudah memiliki road map-nya. “Tinggal dikordinasikan dengan kementerian yang lain.”

Pemerintah juga mendorong badan usaha milik negara (BUMN) untuk berinvestasi di sektor pengolahan berbasis logam dan mineral dalam negeri guna mempercepat peningkatan daya saing industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper