Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo III Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas

Bisnis.com, SURABAYA--PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III akan membangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) untuk memenuhi kebutuhan listrik di Terminal Teluk Lamong.Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto menguraikan fasilitas itu dibangun bekerja

Bisnis.com, SURABAYA--PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III akan membangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) untuk memenuhi kebutuhan listrik di Terminal Teluk Lamong.

Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto menguraikan fasilitas itu dibangun bekerja sama dengan  PT Rekayasa Industri.

"Terminal Teluk Lamong kami desain sebagai terminal semi otomatis pertama di Indonesia. Alat-alatnya modern dan digerakkan dengan tenaga listrik untuk menciptakan pelabuhan yang ramah lingkungan [eco green port]," kata Djarwo soal alasan pembangunan PLTG, Selasa (23/7/2013).

PT Rekayasa Industri kini sedang melakukan uji kelayakan finansial, komersial, teknis dan aspek legal terkait pembangunan PLTG itu.

Direktur Utama PT Rekayasa Industri M. Ali Suharsono menuturkan salah satu yang diperhatikan terkait dengan proyek itu yakni pasokan gas.

Kesepakatan kerja sama Pelindo III dan PT Rekayasa Industri dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangi kedua pihak di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (23/7/2013).

Sementara itu, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo III Husein Latief menyebutkan kebutuhan listrik di Terminal Teluk Lamong mencapai 120 Mega Watt (MW).

Nilai investasi PLTG diprediksi Rp1 triliun dengan kemampuan menghasilkan kapasitas 2 X 25 MW.

"Kebutuhan kami hingga tahun 2020 mendatang mencapai 120 MW, tetapi pada awal pengoperasian Terminal Teluk Lamong daya yang kami butuhkan hanya sekitar 16 MW.  PLTG ini merupakan solusi jangka panjang," jelasnya.

Selain mengandalkan PLTG, pasokan listrik di Terminal Teluk Lamong juga mengandalkan PT PLN.

"Skema pasokan listrik kami buat menjadi dua sumber, pertama dari PLN dan yang kedua dari PLTG ini.  Listrik dari PLTG ini kita butuhkan sebagai penunjang pasokan PLN terlebih pada saat beban puncak," tambah Husein.

Sebagaimana diketahui, Terminal Teluk Lamong yang berlokasi di perbatasan antara Surabaya dan Gresik menelan investasi Rp3,4 triliun.

Pada tahap awal, terminal ini akan ditunjang dengan sejumlah fasilitas berupa dermaga internasional dengan panjang 500 x 50 meter, dermaga domestik 450 x 30 meter, lapangan penumpukan curah kering seluas 10 hektare, lapangan penumpukan petikemas seluas 15,86 ha, kantor dan truk area seluas 7 ha.

Sejumlah peralatan modern telah disiapkan untuk menunjang operasional Terminal Teluk Lamong.

Peralatan itu meliputi Ship to Shore Crane (STS) sebanyak 10 unit, Automated Stacking Crane (ASC) sebanyak 20 unit, Automotive Terminal Trailet (ATT) sebanyak 50 unit, dan Straddle Carrier (SC) sebanyak 5 unit.

Biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan alat-alat tersebut mencapai Rp1,5 triliun.  (ra)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper