Bisnis.com, JAKARTA—Manajemen PT KAI Commuter Jabodetabek berharap pengoperasian 50 gate tambahan pada awal Agustus mendatang tidak diganggu dengan tindakan tak bertanggung jawab dari oknum pengguna kereta api.
Manajer Komunikasi Perusahaan PT KCJ, operator kereta KRL Commuter Line, Eva Chairunnisa mengatakan sejak awal Juli sampai saat ini, kerusakan gate bukan hanya disebabkan karean sistem tetapi juga tindakan vandalisme dari oknum pengguna.
Tindakan itu misalnya menyelipkan permen karet pada slot gate out dan memasukkan kartu yang ujungnya telah sengaja dibakar sehingga membuat gate tersebut macet.
“Selain karena sistem, kerusakan gate juga disebabkan karena tindakan yang tidak bertanggung jawab dari oknum pengguna seperti menyelipkan permen karet dan memasukkan kartu yang ujungnya telah sengaja dibakar,” katanya dalam pesan singkat, Sabtu (20/7).
Tindakan pengrusakan itu, katanya, beberapa kali pernah terjadi pada gate di Stasiun Cilebut, Bojong Gede, Citayam, Pondok Cina, dan sejumlah stasiun lain.
Berdasarkan Pasal 170 dan 406 KUHP, pengrusakan barang milik orang lain dapat dikenakan hukuman penjara maksimal 2 tahun 8 bulan.
Saat ini penambahan 50 gate di sejumlah stasiun di antaranya Stasiun Gondangdia, Cikini, Tebet, Cawang, Duren Kalibata, Cilebut, Depok Baru, Bojonggede, Tanah Abang, Kampung Bandan, dan Kranji, tengah dilakukan.
“Diharapkan awal Agustus 50 gate tambahan tersebut sudah terpasang dan dapat dioperasikan,” kata Eva.
Direktur PT KCJ Tri Handoyo mengatakan partisipasi pengguna jasa juga diharapkan dengan ikut menjaga perangkat e-ticketing seperti gate in dan gate out di stasiun serta tidak bertindak vandalisme pada perangkat-perangkat itu.
“Kami harapkan kepada seluruh pengguna jasa untuk ikut bekerja sama mensukseskan program e-ticketing KRL Jabodetabek dengan mengikuti tata tertib dan peraturan yang berlaku serta tidak melakukan pengrusakan pada perangkat e-ticketing di stasiun,” katanya.