Bisnis.com, JAKARTA - Harga kebutuhan pangan olahan industri saat ini hingga Lebaran diperkirakan masih stabil. Kenaikan harga besar-besaran terjadi pada kebutuhan pangan yang belum diolah.
Menteri Perindustrian M.S Hidayat menyatakan pemerintah fokus memantau harga kebutuhan tiga kelompok pangan, yakni kelompok pangan hasil industri (gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, dan beras), kelompok pangan hasil peternakan (daging ayam, daging sapi, dan telur ayam), serta kelompok pangan segar holtikultura (cabe, bawang merah, dan bawang putih).
Menurutnya, meski saat ini harga kebutuhan pangan belum diolah tidak stabil, harga kebutuhan pangan olahan diprediksi akan tetap stabil hingga Lebaran.
“Kalau pangan olahan harganya stabil, yang belum diolah kurang stabil, tapi pemerintah berkomitmen untuk menstabilkan,” kata Hidayat usai Rapat Pengamanan Harga Kebutuhan Pangan Olahan di Kantor Kemenperin, Jumat (12/7/2013).
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, untuk stok minyak goreng menjelang puasa dan Lebaran 2013 dalam kondisi aman dan tersedia. Stok untuk minyak goreng kemasan sekitar 160.000 MT dan minyak goreng curah 1.174.000 MT. Adapun menjelang puasa dan Lebaran, kebuthan minyak goreng dan margarin diperkirakan meningkat 6,7% untuk minyak goreng branded, minyak goreng curah 9,7% dan margarin 6%.
Stok nasional diperkirakan cukup lantaran adanya peningkatan kapasitas produksi 2013 sebesar 9,6% untuk minyak gireng dan 6,1% untuk margarin.
Untuk gula, khususnya gula kristal putih (GKP), produksi GKP eks tebu per 31 Mei 2013 sebesar 338.878 ton, sementara stok gula per 31 Mei 2013 sebesar 295.550 ton. Adapu kebutuhan GKP per 15 Mei-Juli 2013 sekitar 580.000 ton dan ketersediaan GKP sampai akhir Juli sekitar 672.938 ton (cukup untuk puasa dan Lebaran).
Sementara, untuk gula kristal rafinasi (GKR), produksi sampai dengan Juli 2013 sebesar 1,7 juta ton, sedangkan kebutuhan sebesar 3 juta ton yang terdiri dari 2,7 juta ton untuk industri makanan minuman dan 300.000 ton untuk industri kecil.
Untuk tepung terigu, total kapasitas giling pabrik terigu dalam negeri mencapai 8,1 juta ton/tahun, dengan supply ke pasar rata-rata 600.000 ton. Stok tepung terigu nasional ditingkatkan dari 180.000 ton menjadi 500.000 ton sehingga persediaan tepung terigu menjelang puasa dan Lebaran cukup tersedia.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan untuk ketersediaan minyak goreng, gula dan komoditas pangan olahan lainnya relatif cukup aman. “Sudah ada komitmen dari pelaku usaha untuk meningkatkan produksi,” katanya.
Dia menghimbau pelaku usaha agar dalam melakukan penyesuaian harga bahan pokok pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dilakukan secara bertahap, wajar, dan didasari oleh fakta supply dan demand untuk masing-masing komoditas agar tidak terjadi lonjakan harga yang meresahkan masyarakat.