BIsnis.com, JAKARTA—Meski hasil riset menunjukkan pertumbuhan trade center mulai ditinggalkan, Sinar Mas Land--salah satu pengembang terbesar di bidang ini menyatakan potensi pengembangan bisnis trade center masih terbuka di luar Jakarta.
Managing Director Corporate Strategy & Services Sinar Mas Land Ishak Chandra mengungkapkan pihaknya masih tengah mencari lokasi baru guna mengembangkan bisnis serupa di luar Jakarta.
“Masih dicari lokasi yang cocok di luar Jakarta, jadi kita belum bisa menginformasikan. Masih cukup besar potensinya,” ujarnya melalui surat elektronik, Selasa (9/7/2013).
Sebelumnya, Colliers International Indonesia melansir pembangunan pusat perbelanjaan melalui sistem jual atau yang dikenal dengan trade center mulai melempem beberapa tahun terakhir.
Hingga 2016 mendatang, Colliers mencatat hanya terjadi perencanaan pembangunan satu trade center di kawasan Jabodetabek, yakni Bekasi Trade Center. Kondisi ini berkebalikan dengan pertumbuhan mall, atau pusat perbelanjaan yang ditawarkan dengan sistem sewa, yang semakin pesat.
Ishak mengakui keberadaan trade center sangat bergantung pada pilihan lokasi. Menurutnya, selama lokasi yang dipilih tepat, trade center tetap menarik untuk dikembangkan.
“Jadi bukan karena over supply, tapi karena belum ada lokasi yang cocok untuk pembangungan trade center yang baru,” katanya.
Dengan brand International Trade Center (ITC), sampai saat ini Sinar Mas Land telah membangun trade center di delapan lokasi, seperti di Jakarta, Serpong, Depok, dan Surabaya.
Beberapa di antaranya yang cukup dikenal oleh masyarakat adalah ITC Mangga Dua, ITC Kuningan, ITC Roxy Mas, dan ITC Surabaya Mega Wholesale.
Sinar Mas Land mengklaim berbagai produk trade center yang telah dikembangkannya cukup sukses, karena tetap diminati oleh masyarakat.
“Banyak developer yang meniru konsep ITC dengan memakai embel-embel trade center, tapi kurang sukses di pasar. Sewaktu melakukan pemasaran unit kios cukup sukses, tapi tidak sukses dalam mengundang traffic pengunjung,” paparnya.