BISNIS.COM, JAKARTA—Kementerian Perhubungan kembali mengusulkan penambahan anggaran subsidi pelayanan publik (public service obligation/PSO) Rp207 miliar pada Kementerian Keuangan agar subsidi bagi semua penumpang pada Desember 2013 dapat dianggarkan.
Direktur Lalu Lintas dan Perkeretapian Kemenhub Hanggoro Budi Wiryawan menjelaskan pihaknya akan berusaha agar dana subsidi PSO bagi semua penumpang kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek pada Desember 2013 dapat diterima oleh Kementerian Keuangan.
“Kami hari ini kembali membicarakan bersama Ditjen Anggaran Kemenkeu dan berusaha walaupun sudah ketok palu APBN-P tetapi terkait subsidi kereta api masih ada celah,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (1/7/2013).
Hanggoro menambahkan kebutuhan anggaran subsidi PSO bagi penumpang KRL Jabodetabek dan KRD Prameks mencapai Rp207 miliar dan jika memperhitungkan kenaikan bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik maka diperkirakan kebutuhan mencapai Rp352 miliar.
Sebelumnya usulan dana PSO untuk KRL Jabodetabek pada Desember 2013 tidak dimasukan karena keterbatasan dana dan menunggu tambahan dana APBN-P yang telah diusulkan pada Kementerian Keuangan sejak 30 Mei 2013.
Usulan tambahan dana subsidi PSO itu akan digunakan untuk subsidi pada Desember 2013 karena dana subsidi KRL saat ini hanya mencapai Rp286 miliar untuk subsidi sejak 1 Juli 2013 hingga 31 November 2013.
Kemenhub memberikan subsidi bagi semua penumpang KRL Jabodetabek dengan besaran Rp1.000 untuk 5 stasiun awal dan Rp5.00 untuk 3 stasiun selanjutnya.
Kemenhub dan PT Kereta Api Indonesia sebelumnya telah menandatangani kontrak dana subsidi PSO 2013 sebesar Rp704,77 miliar.
Dana PSO itu selain untuk KRL Jabodetabek juga dialokasikan untuk subsidi kereta api ekonomi jarak jauh Rp105, 11 miliar dan jarak sedang Rp56,74 miliar.
Selain itu dana subsidi juga diberikan Rp246,32 miliar untuk subsidi kereta ekonomi jarak dekat dan Rp10,12 miliar untuk kereta rel diesel (KRD) ekonomi.