BISNIS.COM, JAKARTA—Asosiasi Tol Indonesia menilai pengerjaan proyek jalan tol trans-Sumatra secara bersinergi dengan badan usaha milik negara (BUMN) dapat membiaskan fungsi PT Hutama Karya yang ditugaskan sebagai agen pembangunan tol.
Ketua Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Fatchurrahman mengatakan penugasan tersebut ditujukan agar pembangunan tol yang layak secara ekonomi tapi tidak layak secara bisnis dapat direalisasikan.
“HK sebagai yang ditugaskan tidak boleh lagi memperhitungkan secara bisnis dan untung, jadi tidak ada yang boleh ikut serta karena pasti berhubungan dengan bisnis,” ujarnya saat dihubungi, Senin (3/6).
Dia menuturkan dengan telah ditunjuknya HK, maka ruas tol trans-Sumatra lainnya tidak perlu lagi ditender karena kepemilikan proyek tersebut sudah jelas sesuai dengan perpres yang akan terbit mendatang.
Selain itu, untuk dapat mendukung pembangunan ruas selanjutnya, ujar Fatchur, HK harus menjual ruas tol yang sudah dibangun ketika sudah layak.
Menurutnya, ruas tol trans-Sumatra akan menjadi layak ketika sudah terbangun seiring dengan pertumbuhan perekonomian di sekitarnya.
“Pasti akan layak. Semuanya juga sebelum menjadi layak tidak layak terlebih dahulu. Ketika sudah layak dijual dengan cara tender pengoperasian,” tuturnya.