BISNIS.COM, JAKARTA--Kementerian Perhubungan menyatakan dugaan awal tabrakan KM Lintas Bahari Utama dan KM Lintas Bengkulu di luar perairan bagian barat Pelabuhan Tanjung Priok pada Sabtu (1/6/2013) pukul 21.15 WIB disebabkan karena faktor human error.
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R. Mamahit menjelaskan saat KM Lintas Bahari Utama akan keluar meninggalkan dermaga 108 pelabuhan Tanjung Priok ditabrak oleh KM Lintas Bengkulu yang akan memasuki perairan pelabuhan.
"Dugaan awal, awak dari kedua kapal sama-sama lalai karena KM Lintas Bahari Utama yang tenggelam baru selesai dipandu sedangkan KM Lintas Bengkulu baru mau dipandu karena mau masuk perairan Pelabuhan Tanjung Priok,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (2/6/2013).
Selain itu insiden tabrakan kedua kapal itu bisa disebabkan karena banyaknya kapal di perairan pelabuhan Tanjung Priok.
Bobby menambahkan insiden terjadi di 1,7 mil di outer bouy timur pelabuhan Tanjung Priok yang menyebabkan tenggelamnya KM Lintas Bahari Utama yang dioperasikan PT Wahana Baruna Khatulistiwa.
KM Lintas Bahari Utama merupakan kapal peti kemas dengan bobot 1.654 GT berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pontianak, Kalimantan Barat.
Adapun KM Lintas Bengkulu yang dioperasikan oleh PT Lintas Kumala Abadi akan memasuki perairan pelabuhan Tanjung Priok dan menubruk KM Lintas Bahari Utama hingga miring dan tenggelam.
Menurutnya pada Senin 3 Juni 2013 pihaknya akan melakukan pertemuan dengan pemilik kedua kapal agar proses evakuasi KM Lintas Bahari Utama yang tenggelam segera dilakukan.
Pemilik kapal harus segera mencari perusahaan salvage agar melakukan evakuasi bangkai kapal karena lokasi tenggelam berada pada alur keluar dan masuknya sejumlah kapal.
Nakhoda dan sejumlah awak kapal dari KM Lintas Bahari Utama dan KM Lintas Bengkulu telah diamankan dan pihaknya telah meminta keterangan awal sejak Sabtu 1 Juni 2013.
"Saya juga sudah kordinasikan dengan pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan awak kapal sudah kami amankan untuk minta keterangan," katanya. (ra)