BISNIS.COM, CIREBON--Kementerian Perdagangan menetapkan jatah impor daging sapi untuk Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) sebanyak 3.000 ton. Jumlah tersebut diharapkan mampu menstabilisasi harga daging sapi yang masih tinggi.
"Jatah impor yang dikelola maksimum 3.000 ton atau 7% dari kebutuhan total," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi, seusai menghadiri Sosialisasi Perlindungan Konsumen, di Cirebon, Rabu (22/5).
Bachrul menjelaskan impor yang dilakukan Bulog ini hanya merupakan langkah untuk operasi pasar agar harga daging sapi yang ada di pasaran bisa stabil diharga Rp75.000 per kilogram.
"Ini hanya operasi pasar, pengelolaan daging impor dalam jangka pendek dan tujuannya bukan untuk berbisnis," tegasnya.
Dia menyebutkan kuota sebanyak 3.000 ton tersebut diharapkan mampu menstabilisasi harga daging sapi di pasar-pasar hingga bulan Desember 2013 ini. "Namun, jika memang masih diperlukan nantinya bisa ditambah," ujar Bachrul.
Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso sebelumnya mengatakan bahwa jika mengacu pada perhitungan yang dipakai Bulog untuk beras, maka Bulog harus menguasai 7%-10% dari total impor daging. "Besarannya kurang lebih sebanyak 28.000 ton, namun daging berbeda dengan beras," kata Sutarto. (Antara)