BISNIS.COM, JAKARTA--PT Pertamina Hulu Energi akan menggunakan teknologi chemical enhanced oil recovery (C-EOR) untuk meningkatkan produksi minyak dari Lapangan West Bamboo di Blok-2, Sudan.
Eko Rukmono, Manajer Aset Timur Tengah dan Afrika PHE, mengatakan teknologi C-EOR itu dilakukan dengan menginjeksi bahan kimia ke dalam sumur pengeboran di Lapangan West Bamboo. Teknologi tersebut diklaim lebih murah dibandingkan dengan penggunaan uap panas (steam) ke dalam sumur pengeboran.
“Sekitar Mei hingga Oktober 2013 kami akan melakukan pilot project C-EOR di Lapangan West Bamboo. Teknologi ini lebih murah dan lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan uap panas,” katanya di Jakarta, Senin (20/5/2013).
Eko mengungkapkan hasil uji laboratorium mencatat penggunaan C-EOR dapat menghasilkan minyak sebanyak 17.000 barel dalam waktu 3 bulan. Uji laboratorium itu juga menunjukkan tingkat recovery dapat mencapai 80%.
Saat ini, perseroan telah meminta persetujuan pelaksanaan tahap komersial C-EOR kepada pimpinan Sudan National Petroleum Corporation (Sudapet) untuk memproduksi minyak jenis berat.
Jika berhasil, PHE berharap dapat mendapatkan hak melakukan C-EOR di seluruh blok minyak yang ada di Sudan. Saat ini sendiri cadangan minyak di Sudan diperkirakan mencapai 1 miliar barel dengan produksi 120.000 barel per hari.
“Saat ini kan 20% cadangan minyak di Sudan adalah heavy oil. Kalau PHE diberikan hak untuk melakukan C-EOR, maka kami mampu meningkatkan cadangan heavy oil hingga dua kali lipat,” ungkapnya.
Penggunaan teknologi C-EOR sebenarnya telah dimulai sejak 2010, di mana PHE bersama Institut Teknologi Bandung saat melakukan kajian di West Bamboo. Kemudian pada Agustus 2010, Pertamina bersama Sudapet dan ITB menandatangani nota kesepahaman (MoU) pelaksanaan C-EOR.
Kemudian analisa laboratorium dilakukan pada Februari hingga Juni 2011, dan pada periode Maret hingga April 2012 PHE mendapatkan persetujuan uji coba penggunaan C-EOR dari Great Nile Petroleum Company (GNPOC) yang menjadi operator di West Bamboo, Blok-2 Sudan.
Selanjutnya, pada 2015 mendatang perseroan akan menerapkan C-EOR di lapangan migas sesungguhnya untuk meningkatkan produksi heavy oil.
Di Sudan sendiri sebenarnya Pertamina telah menjadi operator untuk Blok-13 Laut Merah dengan kepemilikan 20%. Pemilik saham lain dari blok eksplorasi itu adalah CVPC, Sudapet, Express dan NRG.