BISNIS.COM, JAKARTA—Kementerian Perumahan Rakyat meminta pengembang dapat menyediakan informasi untuk memperoleh rumah murah melalui pameran-pameran properti yang digelar.
“Meski pertumbuhan masyarakat kelas menengah semakin tinggi, saya harap pameran-pameran properti yang digelar tidak eksklusif ditujukan bagi masyarakat mampu saja,” kata Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera Sri Hartoyo usai membuka REI Expo 2013 di Jakarta Convention Center, Sabtu (4/5/2013).
Dia mengharapkan pengembang dapat mendorong adanya peluang pada seluruh golongan untuk mendapatkan informasi mengenai produk properti yang ada. “(Pamerannya) bisa dilakukan agak di daerah pinggir.”
Seperti diketahui, dalam REI Expo 2013 ini, dipamerkan berbagai produk properti khususnya untuk kelas menengah, menengah-atas, dan atas, dengan kisaran harga di atas Rp200 juta.
Sri menilai pameran tersebut hanya memberikan informasi yang sangat sedikit mengenai rumah bersubsidi. Padahal, informasi tersebut sangat dibutuhkan bagi masyarakat menengah bawah dengan penghasilan rendah.
Meskipun begitu, sambungnya, pemerintah pada dasarnya tidak alergi pada produk properti mewah, karena turut menyumbang pertumbuhan perekonomian negara.
Terlebih lagi, katanya, pengembang terikat dengan kewajiban hunian berimbang. “Kalau penjualan properti mewah bagus, akan terjadi subsidi silang untuk pemenuhan kewajiban untuk menerapkan hunian berimbang.”
Ketua DPP REI Setyo Maharso mengatakan konsumen dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam melakukan pembelian properti mempunyai karakter khusus.
“Kalau pada Mei-Juni, kelompok MBR umumnya melakukan penundaan pembelian properti karena menyimpan uangnya untuk kebutuhan sekolah. Kita melakukan pameran ini disesuaikan dengan kebutuhan pasar,” ujarnya.