BISNIS.COM, MEDAN-Petambak dan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara meningkatkan ekspor udang ke Jepang dan Amerika Serikat, setelah Indonesia dinyatakan bebas virus early mortality syndrome yang saat ini menyerang sejumlah negara produsen.
Kepala Seksi Hasil Pertanian dan Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sumut Fitra Kurnia mengatakan RI dinyatakan bebas virus early mortality syndrome (EMS) yang saat ini menyerang tambak di sejumlah negara produsen, seperti Vietnam, Thailand, China dan Malaysia.
Dengan begitu, pasar sejumlah negara produsen ini, seperti Jepang dan Amerika Serikat, termasuk sejumlah negara lain dapat diisi oleh produksi udang asal Sumatra Utara, mengingat potensi produksi udang dari provinsi ini sangat besar.
Dia menyebutkan peningkatan permintaan ekspor udang telah terjadi sejak kuartal pertama tahun, yakni 11,8% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun sebelumnya (year-on-year), setelah ada peningkatan permintaan dari sejumlah negara.
“Pada triwulan pertama 2012 ekspor udang Sumut nilainya mencapai US$18,29 juta, dan meningkat nilainya pada triwulan pertama 2013 mencapai US$20,74 juta. Pasar utama ekspor udang dari Sumut adalah Amerika Serikat, Taiwan, dan Hongkong,” jelasnya, Kamis (2/5/2013).
Sementara itu, dia menyebutkan daerah utama penghasil udang di Sumatra Utara antara lain Kabupaten Langkat, Kabupaten Serdang Berdagai, dan Kota Asahan. Produktivitas hasil tambak di daerah ini masih berpotensi ditingkatkan.
Sementara itu, sebagai provinsi yang memiliki kawasan pesisir luas, usaha tambak udang masing sangat potensial untuk diperluas. Pasar udang Sumut juga tidak hanya mengandalkan pasar internasional, tetapi juga pasar lokal. (mfm)
RI BEBAS VIRUS, Sumut Genjot Ekspor Udang Ke AS & Jepang
BISNIS.COM, MEDAN-Petambak dan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara meningkatkan ekspor udang ke Jepang dan Amerika Serikat, setelah Indonesia dinyatakan bebas virus early mortality syndrome yang saat ini menyerang sejumlah negara produsen.Kepala Seksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Tommy Razalie
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu