BISNIS.COM, JAKARTA--Serangan EMS (Early Mortality Syndrome) yang menjangkiti pembudidaya udang vaname di berbagai penjuru dunia, justru berbuah manis bagi pembudidaya dalam negeri.
Budiono, petambak udang asal Indramayu, mengatakan harga Udang Vaname di pasar saat ini mencapai Rp52.000--Rp54.000 per kilogram.
"Tahun lalu harganya maksimal Rp45.000 per kilogram. Saat ini harga bisa mencapai Rp54.000 per kilogram karena menurunnya pasokan akibat serangan EMS," ujarnya, Rabu (18/4/2013).
Harga jual Vaname bergantung pada besar udang. Untuk 1 kilogram udang yang berisi 70 ekor harganya mencapai Rp54.000 per kilogram, sedangkan ukuran 1 kilogram yang berisi 80 ekor mencapai Rp52.000 per kilogram.
Budiono menyebut serangan virus EMS mendera beberapa negara produsen Vaname seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Negara Tirai Bambu yang terkenal sebagai salah satu produsen utama vaname, bahkan turut terkena serangan penyakit yang menyebabkan kematian massal udang tersebut.
Kenaikan harga jual berimbas pada peningkatan marjin keuntungan yang didapat petambak. Pasalnya, kenaikan harga jual tidak diiringi oleh kenaikan biaya produksi.
"Biaya produksi per kilogram masih tetap Rp25.000--Rp30.000. Banyak penggunaanya, salah satunya biaya pekerja Rp1.500 per kilogram panen," jelasnya.
Produktivitas tambak, lanjutnya, mencapai 12--24 ton per hektare. Menurutnya, produktivitas sangat bergantung pada kualitas air dan saluran pengairan yang mempengaruhi pengaturan populasi udang per meter persegi.
Budiono mengatakan, sejak pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada 2000, budidaya udang vaname semakin diminati masyarakat. Pasalnya, jenis udang yang berasal dari Amerika Selatan ini lebih tahan penyakit dibandingkan dengan udang windu.