Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRODUKSI MINYAK: Kinerja Blok Cepu Naik 22,7%

SURABAYA-Produksi minyak Blok Cepu meningkat sekitar 22,7% menjadi sekitar 27.000 barel per hari (bph) dari yang sebelumnya sebanyak 22.000 bph. Peningkatan 5.000 bph tersebut diperoleh dari fasilitas produksi awal (early production facility/EPF).

SURABAYA-Produksi minyak Blok Cepu meningkat sekitar 22,7% menjadi sekitar 27.000 barel per hari (bph) dari yang sebelumnya sebanyak 22.000 bph. Peningkatan 5.000 bph tersebut diperoleh dari fasilitas produksi awal (early production facility/EPF).

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini mengatakan sejak pekan lalu Mobil Cepu Ltd telah mampu menambah produksi sebanyak 5.000 bph.

Hingga kini, produksi dari blok tersebut berada di kisaran 25.000 bph hingga 27.000 bph.

Dengan penambahan produksi tersebut, SKK Migas yakin produksi minyak dari Blok Cepu akan mencapai 26.000 bph pada akhir 2013.

“Produksi rata-ratanya sampai akhir tahun ini sekitar 26.000 bph, kemudian nanti pada 2014 optimis mencapai 165.000 bph,” katanya di Surabaya, Senin (29/4).

Untuk tahun ini, SKK Migas memproyeksikan produksi migas nasional mencapai 840.000 bph atau lebih tinggi sekitar 1,09% dibandingkan dengan realisasi di kuartal 1-2013 yang sebesar 830.900 bph.

Rudi mengungkapkan pencapaian target produksi minyak 165.000 bph dari Blok Cepu akan ditopang dengan adanya 42 sumur yang mulai memproduksi minyak pertengahan 2014 mendatang.

Pada periode Januari-Maret 2013 lalu, produksi minyak di Blok Cepu mencapai produksi sebesar 24.580 bph.

Jumlah tersebut berhasil melebihi target dalam komitmen work program and budgeting (WP&B) 2013 perusahaan yang sebesar 24.452 bph.

Awalnya, SKK Migas menargetkan pencapaian produksi 165.000 bph terjadi pada Mei 2014. Akan tetapi, bergeser menjadi Oktober 2014 karena persoalan lahan dan perizinan.

“Pergeseran itu karena ada masalah tanah seperti izin bangunan dan ketentuan tingkat kandungan dalam negeri yang harus dipenuhi,” ungkap Rudi.

Sebelumnya, SKK Migas menyatakan pekerjaan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC) 2 proyek Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu terhambat karena proses pembangunan pipa jalur darat sepanjang 72 km diancam diberhentikan pengerjaannya oleh warga Kabupaten Tuban.

Terhambatnya salah satu pekerjaan EPC itu mengakibatkan pekerjaan EPC yang lainnya ikut terhambat atau mundur.

Pembangunan fasilitas produksi penuh (full production) Lapangan Banyu Urip sendiri merupakan pekerjaan besar dengan kompleksitas yang tinggi. Fasilitas tersebut mencakup 49 sumur yang terhubung pada tiga anjungan, sebuah fasilitas pusat pengolahan.

Kemudian pipa sepanjang 95 kilometer untuk mengalirkan minyak ke fasilitas penyimpanan dan alir-muat terapung (Floating Storage and Offloading/FSO) bermuatan minimal 1,7 juta barel, serta kapal tanker yang akan mengangkut minyak dari FSO tersebut.

Pekerjaan ini dibagi ke dalam lima kontrak EPC dengan total nilai kontrak sekitar US$1,3 miliar. Kelima kontrak tersebut adalah kontrak fasilitas proses produksi (EPC 1), kontrak jalur pipa darat berdiameter 20 inci sepanjang 72 kilometer (EPC 2).

Selanjutnya kontrak jalur pipa laut dan menara tambat (EPC 3), kontrak fasilitas penyimpanan dan alir-muat terapung (EPC 4), dan kontrak fasilitas infrastruktur dan waduk penampung air injeksi (EPC 5).

Kontrak EPC 1 dan terbesar untuk pembangunan fasilitas produksi minyak lapangan Banyu Urip, Blok Cepu akan dikerjakan oleh konsorsium Tripatra Engineers & Construction dan Samsung Engineering Co Ltd.

Kemudian, PT Inti Karya Persada Tehnik (IKPT) dan PT Kelsri menggarap proyek EPC-2, PT Rekayasa Industri (Rekind) dan LIKPIN LLC menggarap EPC-3. PT Scorpa Pranedya dan Sembawang Shipyard untuk EPC 4, serta PT Hutama Karya dan PT Rekayasa Industri (Rekind) untuk EPC 5.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper