Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BBM BERSUBSIDI: Penaikan Harga Untuk Mobil Pelat Hitam Cegah Defisit APBN 3%

BISNIS.COM,JAKARTA--Penaikan harga BBM bersubsidi pada kendaraan roda empat berplat hitam diproyeksi mampu mencegah defisit APBN melebar ke level lebih dari 3% terhadap PDB. Pasalnya, terdapat potensi penghematan anggaran hingga Rp21 triliun.Menteri

BISNIS.COM,JAKARTA--Penaikan harga BBM bersubsidi pada kendaraan roda empat berplat hitam diproyeksi mampu mencegah defisit APBN melebar ke level lebih dari 3% terhadap PDB. Pasalnya, terdapat potensi penghematan anggaran hingga Rp21 triliun.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan kebijakan terkait bBM bersubsidi yang tengah dimatangkan pemerintah adalah mengurangi subsidi BBM bagi kendaraan roda empat atau lebih berplat hitam. Adapun subsidi bagi sepeda motor dan kendaraan berplat kuning dipertahankan seperti saat ini, yakni dengan harga jual Rp4.500/liter.

"Plat kuning semua tetap sehingga tidak ada gejolak kepada angkutan umum," kata Hatta seusai rapat koordinasi terkait BBM, Selasa (16/04).

Pada 2013, kuota BBM bersubsidi diproyeksi jebol dari kuota yang ditetapkan dalam APBN, yakni dari 46 juta kiloliter menjadi 48 juta-53 juta kiloliter.

Dengan proyeksi tersebut, pagu subsidi BBM berisiko turut membengkak dari Rp193,8 triliun menjadi Rp201,8 triliun-Rp221,8 triliun. Dengan asumsi setiap juta kiloliter BBM bersubsidi setara dengan Rp4 triliun anggaran subsidi.

Hatta menuturkan, pembengkakan pagu subsidi BBM tersebut berisiko memperlebar defisit APBN 2013 yang ditetapkan sebesar 1,65% terhadap PDB. Apalagi, terdapat tekanan fiskal dari sisi meningkatnya harga minyak mentah (ICP) dan melesetnya penerimaan negara.

"Soal penghematan itu langsung digunakan untuk menghemat defisit kita. Karena kita harus menutup defisit yang membengkak itu di bawah 3%," ujarnya.

Mengutip Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati, Menteri ESDM Jero Wacik menuturkan penaikan harga BBM bagi kendaraan plat hitam roda empat mampu menghemat subsidi BBM sebesar Rp21 triliun.

"Wamenkeu bilang penghematannya Rp21 trilun dengan harga Rp6.500/ liter," kata Wacik.

Sebelumnya, Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan kebijakan terkait BBM akan diarahkan untuk menjaga defisit APBN 2013 di bawah 2,5% terhadap PDB.

Dengan batas tersebut, defisit APBN berisiko menjadi Rp231,81 triliun atau melebar sekitar Rp80 triliun dari yang ditetapkan dalam APBN 2013 yakni Rp153,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper