BISNIS.COM, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mengakuisisi sembilan stasiun pengisisan bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia milik perusahaan migas asal Malaysia, PT Petronas Niaga Indonesia.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Ditjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Umi Asngadah mengatakan untuk tahap awal, Pertamina akan mengakuisisi 9 dari 19 SPBU milik Petronas. Menurut Umi, seluruh SPBU milik Petronas yang ada di Indonesia sudah tidak beroperasi.
“Iya ini yang tadinya milik Petronas. Kan Petronas beralasan kalau penjualan mereka tak mencukupi atau tak sesuai harapan,” kata Umi ketika dihubungi melalui telepon, Selasa (2/4/2013). Namun, untuk penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) industri oleh Petronas Niaga Indonesia tetap berjalan.
Pertamina sendiri, lanjut Umi, sudah melapor terkait adanya penambahan jumlah SPBU tersebut. “ Itu kan bisnis to bisnis mereka, cuma Pertamina lapor ke Dirjen migas bahwa ada penambahan SPBU.”
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan proses akuisisi SPBU sudah dalam tahap finalisasi. Menurutnya, Pertamina membeli SPBU berdasarkan keekonomian.
“Jadi ada beberapa dari 19 SPBU yang akan kita beli. Pertimbangannya adalah lokasi, itu yang penting,” ujarnya di kesempatan terpisah. Pihaknya mengharapkan seluruh pengalihan bisa diselesaikan pada tahun ini juga.
Setelah diakuisisi Pertamina, SPBU Petronas akan dijadikan pom bensin jenis company own company operate (COCO) atau dimiliki dan dioperasikan sendiri oleh Pertamina. Petronas memutuskan untuk menutup SPBU miliknya dikarenakan merugi dalam penjualan BBM jenis nonsubsidi.
Adapun mengenai investasinya, pihaknya belum bisa mengatakannya. “Yang pasti kami melihat dari lokasi dan harga,” tambahnya. Petronas diketahui menawarkan ke berbagai pihak, termasuk Pertamina.
Direktur BBM Badan Pengatur Usaha Hilir Migas (BPH Migas) Djoko Siswanto menyatakan Pertamina sudah melapor kepada pihak BPH Migas terkait penambahan SPBU dari Petronas. “Kami sudah diinfokan. Itu mereka melalui proses lelang,” ujarnya.
Seperti diketahui, terdapat 19 SPBU berlokasi di wilayah Indonesia. Sebanyak 15 SPBU di Jakarta sudah tutup sejak 31 Agustus 2012, kini seluruh SPBU milik Petronas sudah tidak beroperasi. Hal ini karena penjualannya terlalu kecil sehingga biaya operasinya tidak dapat terpenuhi.
Berdasarkan catatan BPH Migas, Petronas tidak lagi mengikuti tender penyaluran BBM PSO (bersubsidi) pada tahun ini. Ketiga badan usaha yang terpilih adalah PT Pertamina (Persero) dan dua badan usaha pendamping Pertamina yaitu, PT Aneka Kimia Raya (AKR) Corporindo Tbk dan PT Surya Parna Niaga (SPN).