BISNIS.COM, JAKARTA—Pelaku usaha kepelabuhan dan bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya merugi ratusan miliar akibat aksi mogok sejumlah truk di Pelabuhan Tanjung Perak pada Rabu 19/3/2013.
Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia III, Edi Priyanto menyatakan pelaku usaha diperkirakan mengalami kerugian ratusan miliar akibat terhambatnya aktivitas kepelabuhan dan bongkar muat barang.
“Kerugian belum kita hitung [tetapi] sekitar ratusan miliar karena aksi mogok ini multiplier effect. Kapal tertunda, pengiriman barang terhambat, perusahaan bongkar muat berhenti bekerja,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Kamis (21/2).
Edi menyatakan akibat aksi mogok truk yang tergabung dalam Organda Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menyebabkan 30 kapal general cargo tidak beroperasi.
Perusahaan pelayaran, imbuhnya, juga mengalami kerugian karena waktu tunggu kapal menjadi bertambah dan menyebabkan antrian kapal.
Dia menilai perusahaan pelayaran juga merugi karena meskipun tidak beroperasi namun tetap mengeluarkan biaya bagi kru kapal dan biaya operasional lainnya.
Dia menambahkan hanya tujuh kapal jenis petikemas dan curah cair yang beroperasi.
Pengiriman sejumlah bahan baku kebutuhan industri ke sejumlah pabrik, imbuhnya, terhambat akibat proses pendistribusian tidak berjalan.(yop)