BISNIS.COM, JAKARTA - Direktorat Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum berharap hasil pendampingan mitigasi bencana di 19 Kabupaten/Kota dapat teraplikasi dalam Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung di masing-masing Kabupaten/Kota tersebut.
19 Kabupaten/Kota itu terdapat di wilayah Sumatera dan Jawa yang merupakan daerah rawan gempa. Program mitigasi bencana merupakan kerjasama Cipta Karya dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Dirjen Cipta Karya Imam Ernawi menngungkapkan banyak manfaat yang diperoleh dari kerjasama mitigasi bencana bersama JICA itu termasuk dalam hal pembangunan gedung.
"Target kita pada akhirnya adalah pembuatan Perda di kabupaten/kota tersebut," papar Imam dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Kamis (14/3/2013).
Kegiatan kerjasama teknis ini telah dimulai sejak 2007 yang terdiri dari atas dua tahapan. Tahap I sudah berjalan dan kini memasuki tahap II dan telah banyak memberikan hasil dan manfaat bagi masyarakat, pemerintah daerah dan pusat.
Menurut Imam, manfaaat yang telah diterima dalam kerjasama teknis ini antara lain peningkatan pemahaman masyarakat tentang persyaratan pokok bangunan yang lebih aman gempa, metode retrofiiting bangunan gedung dan pentingnya kepemilikan IMB.
Lebih lanjut menurut Imam, Cipta Karya sangat mengapresiasi manfaat kerjasama teknis ini. Menurutnya, dengan kerjasama ini, pengetahuan tentang gempa relatif meningkat. Namun, ia berharap pengetahuan ini tidak hanya untuk pemda maupun pemerintah pusat tetapi harus menjadi pengetahuan yang luas kepada masyarakat.
"Saya harap ada suatu mekanisme efektif untuk mengenalkan ini kepada masyarakat. Saya minta komitmen pemda dan tindak lanjutnya dalam hal ini," kata Imam.
Sementara itu, perwakilan dari Kedutaan Jepang di Indonesia, Furumoto mengatakan, bencana gempa merupakan masalah yang sama baik bagi Negara Jepang maupun Indonesia. Gempa besar yang terjadi di Timur negara Jepang dua tahun lalu telah mendorong pihak Jepang untuk terus melakukan penelitian dan riset untuk mengurangi kerusakan terhadap gempa.
"Saya berharap kerjasama teknis ini dapat memberikan kesadaran pentingnya ketahanan gempa bagi Indonesia. Kerjasama ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan baik kedua Negara," kata Furumoto.