BISNIS.COM, JAKARTA-Di tengah inflasi pada dua bulan pertama 2013 relatif tinggi, pemerintah optimistis tingkat daya beli masyarakat tidak akan tergerus dan konsumsi domestik akan tetap kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan pemerintah optimistis momentum pertumbuhan ekonomi nasional akan tetap kuat karena ditopang oleh kuatnya konsumsi domestik dan tingginya minat investasi di dalam negeri.
Karenanya, laju pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I/2013 diproyeksi berada pada level yang tidak jauh berbeda dengan realisasi pada kuartal IV/2012 yakni sebesar 6,11% (year-on-year).
"Kalau lihat dari kepercayaan konsumen atau kepercayaan investor, saya rasa momentum kedua sumber pertumbuhan ekonomi [investasi dan konsumsi] tetap kokoh, setidaknya sama dengan kuartal IV/2012," katanya hari ini (6/3).
Dia mengemukakan meskipun pada dua bulan pertama 2013 laju inflasi tercatat cukup tinggi yakni 1,79% (year-to-date), hal tersebut tidak akan menggerus tingkat daya beli masyarakat yang berujung pada melemahnya konsumsi rumah tangga.
"Konsumsi pangan memang terpengaruh inflasi, tetapi daya beli dari kelompok masyarakat yang berpendapatan menengah semakin banyak yang porsi konsumsinya tidak lagi untuk pangan".
Adapun kontribusi konsumsi pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal I/2013 diproyeksi belum cukup signifikan karena penyerapan belanja Kementerian/Lembaga yang tercatat baru mencapai 4,9% pada awal Maret 2013.
"Memang mesti diingat jumlah belanja kita di 2013 besar sekali hampir Rp1.700 triliun. Saya rasa ada soal penyerapan itu," ungkapnya.
LAJU INFLASI: Pemerintah Optimistis Daya Beli Masyarakat Tak Tergerus
BISNIS.COM, JAKARTA-Di tengah inflasi pada dua bulan pertama 2013 relatif tinggi, pemerintah optimistis tingkat daya beli masyarakat tidak akan tergerus dan konsumsi domestik akan tetap kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.Wakil Menteri Keuangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium