Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto akan menggelontorkan anggaran lumbung pangan alias food estate dan cadangan pangan mencapai Rp53,3 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBN) 2026.
Orang nomor satu di Indonesia itu berambisi untuk mewujudkan ketahanan pangan sebagai fondasi kemandirian bangsa. Swasembada pangan, utamanya beras dan jagung, menjadi fokus utama dalam program prioritas Prabowo.
"Untuk lumbung pangan dan cadangan pangan Rp53,3 triliun kita siapkan, subsidi pupuk tahun 2026 kita alokasikan Rp46,9 triliun untuk 9,26 juta ton pupuk," kata Prabowo dalam Pidato Penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan, Jumat (15/8/2025).
Dengan anggaran tersebut, pemerintah juga akan berupaya untuk menjaga harga pangan stabil. Presiden ke-8 RI ini juga akan berkomitmen untuk membuat petani makmur, nelayan sejahtera, dan konsumen aman.
Dia meyakini bahwa Indonesia harus berdaulat dalam urusan pangan. Untuk itu, pemerintah akan mencetak sawah baru, menyalurkan pupuk bersubsidi yang tepat sasaran dan mendukung bibit-bibit unggul.
"Alat-alat mesin pertanian modern dan pembiaayan murah juga kita menjamin harga pembelian pemerintah untuk gabah," tuturnya.
Baca Juga
Di sisi lain, pemerintah juga telah memangkas 145 regulasi penyaluran pupuk yang dinilai rumit. Prabowo mengklaim dengan langkah tersebut, produksi beras meningkat drastis.
"Stok beras di gudang pemerintah berada di atas 4 juta ton, harga stabil, petani semakin sejahtera, ke depan kita akan lanjutkan cerita sukses ini," tuturnya.
Dalam RAPBN 2026, pemerintah mengalokasikan Rp22,7 triliun untuk Bulog melakukan tugas ketahanan pangan. Adapun, secara keseluruhan Rp164,4 triliun akan dialokasikan untuk penguatan ketahanan pangan 2026.