Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menjelaskan tujuan menjadi pengendali tunggal PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) yang memegang konsesi ruas Tol Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo.
Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono mengatakan dengan kendali penuh tersebut, perseroan dapat segera menerapkan kebijakan untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi pengguna jalan tol di wilayah Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo serta jaringan tol lain di bawah naungan perusahaan.
“Pengendalian penuh atas JMJ memungkinkan kami mempercepat implementasi standar keselamatan, layanan, dan pemeliharaan yang konsisten di seluruh jaringan Trans Jawa,” kata Rivan dalam keterangannya, Kamis (24/7/2025).
Dia menambahkan melalui perubahan pengendalian ini, Jasa Marga kini memiliki hak penuh dalam menetapkan kebijakan operasional, investasi, dan arah bisnis JMJ. Hal ini juga akan memastikan keselarasan standar mutu dan efisiensi dengan ruas tol lain di bawah manajemen Jasa Marga.
JSMR telah mengambil langkah strategis untuk memperkuat posisinya dalam pengendalian JMJ. Perusahaan ini telah menyelesaikan adendum Perjanjian Pemegang Saham (Shareholders Agreement/SHA) bersama PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Adendum ini secara signifikan mengubah kendali di PT JMJ, dari yang sebelumnya bersifat kendali bersama (joint control) antara Jasa Marga (52,82% saham) dan PT Adhi Karya (47,18% saham), menjadi kendali tunggal oleh Jasa Marga.
Rivan menuturkan bahwa adendum perjanjian ini tidak mengubah komposisi kepemilikan saham para pihak. Aktivitas yang dilakukan hanya sebatas mengubah ketentuan SHA yang semula bersifat joint control menjadi pengendalian tunggal pada Jasa Marga.
Baca Juga
JMJ, lanjutnya, akan menjadi bagian integral dalam laporan keuangan Jasa Marga, sejalan dengan praktik konsolidasi akuntansi perusahaan. Perubahan ini diatur melalui adendum perjanjian sehingga tidak menimbulkan transaksi nilai pembelian saham.
Jalan tol Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo, yang dikelola oleh PT JMJ, terhubung langsung dengan jaringan tol Trans Jawa milik Jasa Marga Group.
"Pengambilan kendali penuh atas JMJ dipandang perlu sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat portofolio aset utama, menyatukan pengelolaan ruas tol, serta menstandarkan kualitas layanan mulai dari operasi dan pemeliharaan hingga fasilitas rest area," tuturnya.