Bisnis.com, JAKARTA — Produk-produk Amerika Serikat (AS) yang masuk ke pasar Indonesia tak sepenuhnya diberlakukan tarif 0%. Pasalnya, sejumlah produk AS banyak yang diproduksi di luar negara tersebut, misalnya iPhone yang manufaktur utamanya ada di China.
Meski iPhone merupakan brand milik perusahaan teknologi AS, Apple Inc, ekspor produk tersebut seringkali dilakukan langsung dari negara lokasi pabrikan berada. Begitupun, sejumlah barang elektronik ritel lainnya.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, hanya beberapa komoditas impor asal AS yang akan dikenakan bebas tarif untuk masuk ke pasar RI.
"Sementara itu, tarif 0% tidak berpengaruh ke produk elektronik yang biasa dikonsumsi masyarakat misalnya iPhone," kata Bhima kepada Bisnis, Minggu (20/7/2025).
Bahkan, produk-produk elektronik lainnya yang dimiliki produsen AS, seperti laptop, printer, hingga peralatan rumah tangga yakni kulkas, mesin cuci, lainnya, juga tidak berdampak penurunan harga karena tarif 0%.
Sebagaimana diketahui, hasil kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan AS salah satunya memberikan akses penuh terhadap barang dari Negeri Paman Sam ke pasar RI. Barang AS yang masuk ke Indonesia akan diberlakukan tarif 0%.
Baca Juga
Adapun, selama ini tarif impor produk AS ke Indonesia telah diterapkan tarif rendah yakni 0%-5%. Dari komitmen tersebut, Indonesia kini hanya dikenakan tarif 19% untuk masuk ke pasar AS dari sebelumnya 32%.
Lantas, produk AS apa saja yang berpotensi makin mudah masuk RI?
"AS lebih banyak mengekspor produk mesin industri atau barang modal bukan elektronik ritel," jelas Bhima.
Adapun, Bhima menerangkan beberapa produk impor dari AS yang berpotensi murah karena bea masuk 0% yakni suku cadang pesawat, kedelai, gandum, jagung, susu, keju, daging sapi, hingga peralatan mesin industri.
Merujuk laporan dari Satu Data Kementerian Perdagangan (Kemendag), impor asal AS pada Januari-Mei 2025 mencapai US$3,82 miliar atau naik 0,66% (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya US$3,80 miliar.
Menurut data Kemendag, secara total Indonesia hanya berkontribusi 0,49% dari total ekspor AS ke global. Beberapa produk ekspor AS ke Indonesia dengan kontribusi terbesar atau lebih dari 3% yaitu pulp dan kertas, residu industri makanan, biji dan buah mengandung minyak, dan dairy products.
Sementara itu, data dari US Census Bureau Statistics menunjukkan sepanjang tahun 2024, total ekspor AS ke Indonesia mencapai US$10,15 miliar, sedangkan impor asal Indonesia ke AS sebesar US$28 miliar.
Daftar 10 produk ekspor utama AS ke Indonesia
-Bahan bakar mineral (US$1,63 miliar)
-Biji dan buah mengandung minyak (US$1,26 miliar)
-Mesin dan peralatan mekanis (US$1,11 miliar)
-Bahan kimia organik (US$0,91 miliar)
-Residu industri makanan (US$0,62 miliar)
-Kendaraan udara (US$0,52 miliar)
-Mesin dan perlengkapan elektrik (US$0,44 miliar)
-Pulp dan kertas (US$0,40 miliar)
-Instrumen optik (US$0,27 miliar)
-Dairy products (US$0,21 miliar).