Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Trump Turun, Produsen Tepung Komitmen Impor Gandum AS Rp20 Triliun

Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia berkomitmen impor biji gandum dari AS untuk pabrik tepung RI senilai S$1,25 miliar selama 5 tahun.
Ilustrasi ladang gandum/World Economic Forum
Ilustrasi ladang gandum/World Economic Forum

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) menegaskan komitmen impor biji gandum atau wheat grain dari Amerika Serikat (AS) untuk pabrik tepung RI yang akan berlangsung selama 5 tahun ke depan. 

Komitmen impor biji gandum 1 juta ton per tahun senilai US$250 juta hingga 2030 disebut menjadi salah satu pemanis negosiasi tarif bea masuk ke AS yang diterapkan Presiden Donald Trump dari sebelumnya 32% menjadi 19%.

Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Loppies mengatakan, pihaknya telah menandatangani kesepakatan impor bijih gandum AS dengan US Wheat Associates beberapa waktu lalu. 

"Ini memang upaya kita membantu pemerintah untuk negosiasi tarif, kami sekarang ini komitmen untuk pabrik kecil untuk mengambil gandum Amerika kami commit 1 juta ton per tahun 2025-2030," kata Ratna kepada Bisnis, Rabu (16/7/2025). 

Di samping itu, Ratna menerangkan bahwa impor bijih gandum dari AS memang tidak dikenakan tarif sehingga hasil dari negosiasi RI-AS baru-baru ini tidak mengubah nilai maupun volume transaksi. 

"Dari dulu bea masuk gandum memang 0%, kemudian tidak ada tarif tambahan dan kita sudah berhubungan dengan US Wheat sudah 50 tahun lebih, jadi berjalan seperti biasa aja," jelasnya. 

Dalam catatan Aptindo, impor biji gandum atau wheat grain dari Amerika Serikat sebanyak 692.882 metrik ton pada 2024. Tahun depan, pihaknya akan membeli gandum AS sebanyak 1 juta metrik ton per tahun hingga 5 tahun ke depan. 

Dengan demikian, nilai transaksi pembelian biji gandum selama 5 tahun mendatang dari AS dapat mencapai US$1,25 miliar atau setara Rp20,2 triliun (kurs Rp16.216 per US$). 

"Anyway kami dari dulu ngambil dari AS, agak berkurang dikit karena AS sempat gagal panen belum bisa supply," tuturnya.

Pada 2020, impor biji gandum RI dari AS sempat mencapai 1,27 juta metrik ton. Namun, tahun berikutnya menurun ke angka 457.682 metrik ton dan tren penurunan terus terjadi hingga saat ini.  

Terbaru, impor biji gandum yang dilakukan Aptindo dari AS pada periode Januari-April 2025 telah mencapai 167.862 metrik ton atau berkontribusi 4,5% dari total impor gandum tahun ini. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper