Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mendapatkan pertanyaan dari jurnalis media setempat saat keterangan pers bersama dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025).
Pertanyaan itu disampaikan usai Prabowo dan von der Leyen mengumumkan tercapainya kesepakatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau IEU-CEPA. Pada sambutannya, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia memandang Eropa berperan penting dalam stabilitas global.
"Eropa masih, dalam pendapat kami, pemimpin di banyak aspek kehidupan modern. Kami masih melihat Eropa," ujarnya sebagaimana dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/7/2025).
Presiden ke-8 RI itu pun secara blak-blakan mengakui ingin melihat Eropa yang lebih kuat. Dia juga menyatakan ingin kehadiran Uni Eropa, yang terdiri dari 27 negara anggota itu, yang lebih besar di perekonomian Indonesia.
Dia memandang bahwa Eropa adalah pemimpin dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan Indonesia menyimpan kekayaan sumber daya alam dan mineral yang tinggi.
Pernyataan Prabowo itu pun ditindaklanjuti oleh seorang jurnalis asing di pernyataan pers tersebut. Dia bertanya apabila Prabowo memandang Eropa mampu menggantikan peran Amerika Serikat (AS) sebagai pemimpin dunia.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, AS dan Uni Eropa sama-sama negara maju dan adidaya yang merupakan anggota G7. Keduanya juga merupakan di antara mitra dagang terbesar Indonesia.
Meski puji-pujian yang tinggi terhadap Eropa, Prabowo masih memandang AS sebagai pemimpin dengan peran penting di dunia.
"Saya pikir Amerika Serikat akan selalu menjadi pemimpin yang penting di dunia. Akan tetapi, saya menilai Eropa juga merupakan faktor terpenting dalam peradaban dunia. Sejarah Eropa, seeta perannya dalam memimpin ilmu pengetahuan dan teknologi. Eropa juga selalu terdepan dalam mempertahankan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia," jawab Prabowo.
Prabowo, yang juga bertumbuh kembang di negara barat, menilai Eropa adalah salah satu negara adidaya yang berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas.
Apalagi, lanjutnya, dunia semakin sempit akibat dampak dari perubahan iklim terhadap luas daratan dari berbagai benua.
"Dampak lingkungan dari industrialisasi adalah kenyataan kehidupan. Jadi, planet kita semakin kecil, dan kita butuh negara adidaya yang berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas. Kami menilai Eropa memainkan peran yang sangat penting," ucapnya.
